Wasiat Rasululloh Sebelum Meninggal


#wasiat #Rossululloh
masdagu.blogspot.com -

Segala puji hanya milik Allah Swt. yang telah mengirimkan utusan-Nya bernama Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagai suri teladan untuk seluruh umat manusia. Seorang insan yang telah memberikan contoh berperikehidupan mulia bagi seluruh alam.

Saudaraku, melalui ribuan haditsnya, Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah mengabadikan wasiat tentang nilai-nilai kebajikan sebagai pedoman hidup bagi umatnya dan juga bagi seluruh manusia. Salah satunya adalah wasiat yang beliau sampaikan kepada salah seorang sahabatnya yaitu Abu Dzar Al Ghifari RA..

Dari Abu Dzar RA., ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal:


(1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka,

(2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku,

(3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahimku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku,

(4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah),

Baca Juga :

(5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit,

(6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan

(7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”.

Hadits ini diriwayatkan oleh imam-imam ahli hadits, diantaranya adalah Imam Ahmad, Imam Ath Thabrani, Imam Ibnu Hibban, Imam Abu Nu’aim, dan Imam Al Baihaqi.

Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar, Sumber : smstauhiid.com

Karena
"BERBAGI ITU INDAH"




Share:

Aminatus Sadiyah #Ikhlas Ajarkan "Mengaji tanpa di Gaji"


Putri asal Lembah Baliem, Desa Wosilimo, Wamena, Papua, Aminatus Sadiyah, memantapkan hati untuk terus berdakwah. Meski tak digaji, dirinya tak pernah mengeluh, tetap semangat mengajarkan para ibu dan anak setempat untuk mengaji.

Semangat Muslimah yang tergabung dalam Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) di Jayawijaya, Papua, tak mengendur, sekalipun dirinya saat itu sedang hamil.

Begitupun setelah buah hatinya lahir ke dunia, Sadiyah tak sama sekali berubah. Ia tetap hadir untuk berdakwah kepada umat Islam setempat.

Setiap pekan, para ibu dan anak-anak di sana, diajarkan mengaji dan membaca. Semua Sadiyah lakukan, di tengah kesibukannya melanjutkan pendidikan di Wamena.

Bahkan, ia tak ragu untuk mengantar jemput para ibu untuk kembali ke honai rumah khas suku Baliem meskipun jaraknya tak main-main.

BACA JUGA :

Syukurnya, perjuangan luar biasa Muslimah tangguh dari Lembah Baliem ini, berbuah manis.

BSMI yang bekerja sama dengan pihak terkait, memberikan dedikasi kepada Sadiyah, berupa perjalanan umrah gratis.

“Alhamdulilah, beliau terpilih untuk umroh gratis,” begitu cuitan di akun Twitter Resmi, @BsmiJayawijaya, seperti dikutip Ngelmu, Jumat (7/2).

Sumber : ihtisar.net

Share:

Menjaga #Kualitas Ibadah


#Kualitas Ibadah
masdagu.blogspot.com -

Bila kita pandai menjaga kualitas ibadah, niscaya Allah akan mengaruniakan kesanggupan kepada kita untuk beramal dengan tingkat pengharapan tertinggi, yaitu bisa bertemu dan menatap wajah Allah yang Mahamulia.

Ibnu Atho’illah dalam kitabnya yang terkenal Al-Hikam menulis, “Jangan menuntut upah terhadap amal perbuatan yang engkau sendiri idak ikut berbuat. Cukup besar balasan Allah bagimu, jika Allah menerima amalmu itu”.

Sahabat, nasihat Ibnu Atho’illah di atas tampaknya penting sekali untuk direnungkan oleh siapa saja yang diberi kesanggupan oleh Allah SWT untuk gemar berbuat kebaikan.

Kalau belum bisa berbuat baik, maka kita harus mempunyai keinginan untuk melakukannya. Tetapi kalau kebaikan itu sudah kita lakukan, maka jangan sekali-kali kita menganggap semua itu perbuatan kita.

Suatu ketika kita merencanakan untuk menghadiri sebuah pengajian. Kita mengumpulkan uang untuk ongkos ke pengajian tersebut. Setelah uang itu terkumpul, kita pun berangkat walau hujan sedang turun. Di perjalanan ternyata kita mendapatkan banyak sekali kesulitan.

Pendek kata, begitu berat tantangan untuk sampai ke tempat pengajian yang kita tuju. Namun, ketika kita sudah sampai ke sana hendaklah kita menghadirkan dalam hati kata-kata, “Alhamdulillah, ya Allah. semua ini terjadi karena izin dan karuniaMu.

Artikel Terkait :

Saya hadir di sini karena ongkos dari-Mu, kesehatan dari-Mu, dan terlindung dari setan yang membisikkan rasa malas kepadaku”.Artinya, tatkala kita sampai di tempat yang dituju. Lupakanlah segenap pengorbanan yang telah kita lakukan. Perkara pahala, Allah pasti akan memberikannya kepada kita dalam kadar yang paling adil. Tidak usah dituntut atau kita memintanya.

Bagi kita yang awam, seringkali beramal karena menginginkan balasan. Pada tingkat pertama, orang beramal karena mengharap balasan duniawi. Misalnya, kita bersedekah karena ingin kaya dan tidak mendapat musibah. Kita melakukan tahajud, karena ingin jodoh atau lulus ujian. Ini adalah kategori orang-orang yang hanya berharap balasan duniawi.

Tidak apa-apa kita melakukan amal semacam ini, sepanjang amalannya benar dan dicontohkan oleh Rasululah SAW. Insya Allah tidak sulit bagi Allah SWT untuk menerima dan mengabulkan keinginan hamba-hamba-Nya.

Pada tingkat berikutnya, seseorang rajin beramal bukan karena mengharap balasan duniawi, melainkan mengharapkan pahala dari Allah SWT. Karena, perkara duniawi itu niscaya akan datang dan telah diurus oleh Allah. Sudah menjadi jaminan bila kita sungguh-sungguh beribadah dan mendekat kepada-Nya. “Yang penting amalan saya jadi pahala. Apa artinya keuntungan duniawi kalau tidak dapat pahala,” demikian orang-orang pada tingkat ini akan berkata.

Walhasil, dia akan berusaha mencari berbagai keutamaan (fadhilah) dalam beribadah. Datang ke masjid selalu di awal waktu, pengajian di manapun akan dikejar, ada yang membutuhkan pertolongan pasti akan ditolong, dan seterusnya. Pokoknya, segala sesuatunya diukur dari pahala.

Lama-kelaman orang seperti itu akan sampai pada tingkat yang lebih tinggi lagi. “Ah pahala kan sudah dijamin oleh Allah. Tidak berharap juga pasti akan datang. Bagi saya, yang paling penting bisa masuk surga dan terhindar dari neraka. Mau sedikit atau banyak pahala atas amal yang telah saya lakukan, terserah pada Allah saja,” begitu kira-kira ucapan orang yang telah sampai pada tingkatan ini. Karenanya, ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk beramal agar selamat di akhirat kelak.

Di atas ini ada lagi yang lebih tinggi tingkatannya. Seseorang beramal karena mengharap ridha Allah semata. Ia akan berkata, “Apa yang bisa saya nikmati di surga kalau ternyata kenikmatan terbesar dan yang paling hakiki adalah menatap wajah Allah SWT?” Lahirlah ungkapan terkenal dari seorang sufi bernama Rabi’ah Al-Adawiyah, “Ya Allah, biarlah Engkau masukkan aku ke neraka, asalkan aku bisa bersama-Mu”. Nah, setinggi-tinggi amalan adalah kalau kita tidak memperhitungkan lagi balasan dari Allah, selain bisa menjadi orang yang dekat dengan-Nya.

Kalau kita telah sampai ke tingkat ini, maka duniawi dan semua pahala sudah menjadi jaminan Allah SWT. Tidak perlu diragukan dan dikhawatirkan lagi. Karenanya, kalau ada yang harus senantiasa terus kita jaga dan pelihara adalah mutu ibadah kita. Sekecil apapun amal yang kita buat, jagalah selalu kualitasnya; baik kualitas kesempurnaan pengetahuan tentang hukum fikihnya, maupun kualitas hakikat berupa keikhlasan dan kekhusukannya.

Bila kita pandai menjaga kualitas ibadah, niscaya Allah akan mengaruniakan kesanggupan kepada kita untuk beramal dengan tingkat pengharapan tertinggi, yaitu bisa bertemu dan menatap wajah Allah yang Mahamulia. Dalam Alquran disebutkan, Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi.

Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu (QS. Al-Baqarah: 284). Wallahu a’lam bish-shawab.


Karena
"BERBAGI ITU INDAH"



Share:

#Kebajikan

#kebajikan
masdagu.blogspot.com -

Juz -2 dimulai dari surat al-Baqoroh ayat:142 sampai ayat:252. 

Al-Baqoroh ayat:177,

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. 

Taqwa itu adalah posisi tertinggi dan kekayaan termegah bagi setiap manusia, sehingga mereka yang bertaqwa akan disediakan Surga di akhirat kelak. Surga adalah tempat kembali yang sebaik-baiknya. 

Orang bertaqwa adalah orang yang beriman dan melakukan kebajikan. 

Kebajikan adalah suatu perbuatan, suatu hasil kerja, bukan sebuah keberpihakan, atau pengakuan, atau pilihan madzhab, sehingga kebajikan dapat diukur dan dirasakan oleh orang lain yang menerima perbuatan kebajikan. 

Orang-orang yang bertaqwa, yaitu yang beriman dan melakukan kebajikan, diantaranya yaitu orang-orang yang :

1. Beriman kepada Alloh.

2. Beriman terjadinya hari akhir.

3. Beriman adanya Malaikat-malaikat.

4. Beriman kepada Kitab-kitab.

5. Beriman kepada Nabi-nabi.

6. Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat.

7. Memberikan harta yang dicintainya kepada anak Yatim.

8. Memberikan harta yang dicintainya kepada orang-orang miskin.

9. Memberikan harta yang dicintainya kepada musafir, orang yang dalam perjalanan.

10. Memberikan harta yang dicintainya kepada peminta-minta.

11. Memberikan harta yang dicintainya untuk memerdekakan hamba sahaya.

12. Melaksanakan Solat.

13. Menunaikan zakat.

14. Menepati janji, apabila berjanji.

15. Sabar dalam kemelaratan.

16. Sabar dalam penderitaan

17. Sabar pada masa peperangan. 

Baca Juga :

Kebajikan seperti yang diuraikan tsb harus diusahakan, tidak datang dengan sendirinya, tidak bisa dengan duduk di mesjid, tidak dengan hanya melaksanakan ibadah ritual, tidak dengan memperbanyak waktu dihabiskan untuk menambah ibadah sunah sekalipun, sehingga habis waktu untuk mengusahakan langkah terutama nomor urut 6 sampai 13. Perlu waktu yang serius dengan usaha ekstra dengan menambah kemampuan untuk meraihnya, untuk menambahnya, dalam kehidupan nyata sehari-hari termasuk dalam lingkumgan usaha, bisnis di jaman moderen seperti ini. 

Artinya harus dibuat perencaan,  dipertimbangkan, ada keseimbangan antara kegiatan ritual  dengan kegiatan yang mendukung kebajikan, karena waktu kita di bumi hanya sebentar saja, hanya sangat singkat, dan setiap hari hanya 24 jam, sama untuk semua orang, padahal kita harus berlomba dalam kebajikan. 

Semoga kita diberi kesadaran dengan sepenuh hati untuk mau memperbanyak melakukan kabajikan-kebajian yang akan membawa kita menjadi manusia yang bertaqwa . . . Aamin. 

Oleh : Rudi Rubiandini | 07 Juni 2020


Share:

"Nabi Ibrohim dan Nabi Ismail" meninggikan pondasi #Ka'bah"

#nabi ibrahim # nabi ismail
masdagu.blogspot.com -

Juz ke-1 yang dimulai dari surat Al-Fatihah yang berisi khusus masalah Ketauhidan dilanjutkan dengan surat Al-Baqoroh. 

Dalam surat Al-Baqoroh melanjutkan firman-firman tentang ketauhidan. 

QS:Al-Baqoroh ayat:126-129,

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali". 

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". 

Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. 

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. 

Bani Isroil telah dilebihkan dari bangsa lainnya di muka bumi, diperingatkan Alloh dalam firmannya untuk percaya pada hari kiamat. Kemudian nabi Ibrohim diutus untuk meluruskan keimanan bani Isroil. 

Alloh berfirman "Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia". Alloh berjanji akan meneruskan keimanan bagi anak cucu nabi Ibrohim selama ybs tidak zalim. 

Alloh menjadikan Ka'bah tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia, serta Maqom Ibrohim sebagai tempat solat. Kemudian nabi Ibrohim dan nabi Ismail diperintah untuk membersihkan ka'bah untuk tempat Tawaf, itikaf, dan solat. 

Kemudian nabi Ibrohim berdoa yang intinya :

1. Jadikanlah Mekah negeri yang aman.

2. Berilah Buah-buahsn kepada penduduk Mekah yg beriman kepada Alloh dan akhirat.

Alloh menjawab "orang kafir akan diberi kesenangan sementara, nanti akan dimasukan ke Neraka". 


Saat nabi Ibrohim dan nabi Ismail meninggikan fondasi Ka'bah, mereka berdoa, yang intinya :

1. Minta agar amalnya diterima

2. Menjadikannya dirinya dan anak cucunya sebagai umat yang berserah diri kepada Alloh

3. Memohon petunjuk cara melakukan ibadah Haji

4. Memohon diterima tobat

5. Memohon diutus Rosul bagi umat lain dari golongan mereka.

Baca Juga :

Doa nabi Ibrohim dikabulkan Alloh, sampai saat ini dapat kita lihat :

1. Mekah tetap menjadi kota aman dan tentram terjaga dan nyaman bagi semua umat dari seluruh dunia yang datang berkunjung untuk ibadah Haji dan Umroh.

2. Walaupun tanahnya kering dan gersang bebatuan yang keras, namun segala kebutuhan buah-buahan berbagai jenis yg berasal dari segala penjuru dunia dapat diperoleh di Mekah dengan sangat berlimpah.

3. Turunlah petunjuk cara beribadah haji yang sampai saat ini dijalankan oleh umat Islam, mulai dari solat, tawaf, sa'i, mabit di Arofah,  jumroh di Mina.

4. Diutus para nabi dan Rosululloh berikutnya, sampai akhirnya Rosul Muhammad untuk membacakan ayat-ayat Alloh, mengajarkan kitab yang berisi kebenaran dari Alloh, memberi hikmah agar umat menjalankan kebaikan dan menjauhi kezaliman, sehingga menjadi manusia yang suci. 

Semoga mendapat keimann kepada Alloh dan Rosul, serta diberi kesempatan untuk beribadah di Baitu'llah  . . . Aamiin.. 

Oleh : Rudi Rubiandini | 06 Juni 2020


Share:

#Firaun mengaku #Tuhan

#firaun #tuhan
masdagu.blogspot.com -

Juz-30 yang dimulai dari surat An-Nabaa dan berakhir pada surat  An-Naas. 

QS:An-Naaziat ayat:15-26,

Sudah sampaikah kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa.

Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa; 

"Pergilah kamu kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas ,dan katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)". 

Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?"

Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. 

Tetapi Fir'aun mendustakan dan mendurhakai, kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). 

Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya.

(Seraya) berkata: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi". 

Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. 

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya). 

Nabi Musa diutus Alloh untuk mengajak Firaun dan kaumnya kejalan Alloh dan beriman serta takut kepada Alloh, karena selama ini Firaun telah melampaui batas. 

Ketika nabi Musa dipanggil Alloh saat di lembah Tuwa langsung diperintah untuk menemui Firaun dan mengatakan untuk bertaubat dan membersihkan diri dari kesesatan, sehingga Firaun akan mengikuti jalan yang lurus dan beriman kepada Alloh. 

Setelah itu pun, nabi Musa menunjukan mukjizatnya, karena pada masa itu, nabi harus mampu menunjukan mukjizat untuk meyakinkan akan kenabiannya. 

Namun Firaun tetap tidak mau diajak kepada kebenaran dan tetap mendustakan dan mendurhakai. 

Dengan kesombongannya mengatakan : Akulah tuhanmu yang paling tinggi dihadapan para pembesar-pembesar yang sengaja dikumpulkan, sebagai tantangan pada Nabi Musa, dan menunjukan dengan jelas bahwa Firaun tidak tunduk pada ajakan nabi Musa dan malah mengangkat dirinya sebagai Tuhan, untuk memperolok nabi Musa yang mengajak menyembah Alloh sebagai satu-satu Tuhan yang pantas disembah. 

Baca juga :

Maka alloh menyiksa Firaun di dunia dan akan memberi Azab di akhirat kelak. Siksa di dunia, akhirnya dipertunjukan pada manusia dengan ditenggelamkan semuanya di dasar laut yang sebelumnya laut terbuka memberi jalan nabi Musa beserta bani Isroil yang setia menjadi pengikutnya. 

Pelajaran Alloh yang ditimpakan kepada Firaun diabadikan dalam Al-Quran sebagai peringatan dan bukti nyata bahwa Alloh bisa saja memberi siksaan kepada kaum yang melampaui batas, sehingga umat yang membaca Al-Quran dan mempercayainya akan mendapat pelajaran dan merasa takut. 

Melampaui batas yang dipertontonkan Firaun, diawali dan didasari oleh rasa sombong yang ada dalam hati dan fikirannya, oleh karena itu penyakit sombong walau sekecil apapun, harus selalu dihindari, dan terus dilatih, karena kesombongan selalu muncul dalam setiap kegiatan manusia, baik terlihat atau pun tersembunyi. 

Semoga Alloh selalu menjauhkan diri kita dari rasa sombong yang menjauhkan dari ketaqwaan kepada Alloh . . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini |05 Juni 2020


Share:

Penyebab masuk #Neraka

#neraka
masdagu.blogspot.com -

Juz-29 dimulai dengan surat Al-Mulk ayat:1 sampai Al-Mursalat ayat:50. 

QS: Al-Mulk, ayat:6-11,

Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. 

Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. 

Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" 

Mereka menjawab: "Benar ada", sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar". 

Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". 

Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. 

Neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali di akhirat kelak, betapa menakutkan, betapa tidak menyenangkan, betapa tidak nyaman didalamnya, yang sebetulnya tidak ada bandingannya di dunia. Namun untuk memudahkan manusia memahami, maka sering diberi gambaran perumpaaan, misalnya bagaikan air yang mendidih oleh api yang sangat panas sehingga suaranya menggelegak, kulit yang mengelupas digantikan dengan yang baru agar bisa merasakan kembali sakitnya, minuman yang sangat panas yang bisa memotong-motong usus, makan buah Jaqun yang hanya ada di neraka ketika dimakan akan menghancurkan usus di dalamnya, dll. 

Baca Juga :

Yang menyebakan seorang manusia masuk ke neraka yaitu karena tertutup mata dan hatinya untuk mendengarkan kebenaran dan petunjuk dari Alloh, sehingga tetap dalam kekafiran, dalam kegelapan. 

Mereka yang masuk neraka adalah yang di dunia sebenarnya pernah mendengar peringatan dan mengenal sang pembawa peringatan, akan tetapi mereka mendustakannya, karena mereka termasuk orang-orang yang sesat. 

Walau akhirnya mereka menyesali dan mengaku dosa telah mengabaikan peringatan dari Alloh, tetap saja mereka akan dibinasakan, dan masuk kedalam neraka, karena Taubatan Nasuha harus dilakukan saat di dunia, keimanan, amal kebajikan semuanya harus dilakukan di dunia dan di akhirat hanya tinggal memperhitungkannya. Setelah setiap manusia mati, terputus semua amalnya kecuali tiga perkara, yaitu harta yang berguna yang diwakafkan, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakan. Jadi, di akhirat kelak hanya tinggal menjalankan hasil perhitungan segala amal dan kebajikan di dunia. 

Semoga kita terhindar dari sebab-sebab yang menjadi jalan masuk Neraka, yaitu tidak mendengarkan peringatan Alloh, dan tidak mengikuti petunjukNya, semoga kita selalu diberi hidayah  . . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini | 04 Juni 2020


Share:

#Harta "Fa-i".

#Harta #Rampasan #perang
masdagu.blogspot.com -

Juz-28 dimulai dari surat Al-Mujadilah ayat:1 sampai surat At-Tahrim ayat:12. 

QS Al-Hasyr ayat:6 - 8,

Dan apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kudapun dan (tidak pula) seekor untapun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada Rasul-Nya terhadap apa saja yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. 

(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar. 

Fai adalah harta rampasan yang diperoleh dari musuh tanpa terjadinya pertempuran.

Pembagiannya berbeda dengan pembagian Gonimah. 

Gonimah ialah harta rampasan yang diperoleh dari musuh setelah terjadinya perang. 

Hasil rampasan saat perang (Gonimah) termasuk harta yang halal untuk dipakai, dipergunakan, dimanfaatkan, atau dikonsumsi. 

Hasil Rampasan Perang sebanyak seperlima (20%) disisihkan dan diberikan bersama-sama kepada : 


1. Alloh dan RosulNya.

2. Kerabat Rosul (bani Hasyim dan bani Mutalib).

3. Anak Yatim.

4. Orang Miskin.

5. Ibnu Sabil, yaitu orang dalam perjalanan. 


Sedangkan sisanya yaitu empat perlima (80%) dibagi kepada mereka yang ikut bertempur. 

Sedangkan Fai, tidak ada bagian untuk yang ikut berperang, sehingga yang 80% untuk yg ikut berperang hilang juga, maka pembagiannya 100% dibagikan kepada 5 kelompok seperti pada Gonimah, yaitu Alloh dan Rosulnya, kerabat rosul, anak yatim dan orang miskin, ibnu sabil. 

Kemudian pembagain diantara 5 kelompok tersebut tidak dijelaskan, karena dilakukan langsung oleh Rosul. 

Kemudian ada tambahan dimasukannya orang fakir yang berhijrah, yaitu yang meninggalkan kampung halamannya dan meninggalkan harta bendanya demi mencari karunia dari Alloh dan keridloanNya, serta demi menolong Agama Alloh. 

Baca Juga :

Dalam masa tidak ada perang seperti saat ini, maka tidak ada harta Gonimah, apalagi Fai secara langsung seperti yang digambarkan pada masa Rosulalloh. 

Namun bila dianalogikan, maka dalam kasus di Indonesia misalnya, Gonimah adalah harta, rumah, bangunan, kantor, perusahaan, pabrik, kereta api, atau kendaraan lainnya yang ditinggalkan belanda dan jepang yang meninggalkan Indonesia saat Merdeka. 

Maka seluruh harta tersebut harus dikuasai negara, bukan oleh perorangan. Kemudian negara mengalokasikannya melalui APBN kepada rakyat termasuk infrastruktur yang dapat dinikmati seluruh rakyat. Begitu pula pertambangan Sumber Daya Alam seperti Minyak, emas, dll. Dikuasai negara dan dipakai untuk kesejahteraan rakyat seperti yang tertulis pada UUD 45 pasal 33, walau dalam APBN nya tidak sama persis seperti yang diamanahkan Al-Quran. 

Sedangkan Fai jaman Modern bisa dianalogikan sebagai Pajak, yaitu negara menerima harta dari rakyat yang mendapat perlindungan dari negara sebagai warga negara yang syah. Diambil dari orang kaya atau usaha yang diberikan kepada masyarakat umum dalam berbagai bentuk anggaran negara, seperti pada ayat ke-7 . . .agar harta itu tidak hanya beredar diantara orang-orang kaya saja diantara kamu. 

Semoga menjadi lebih sadar bahwa disekeliling kita banyak yang berhak mendapatkan bagian dari harta yang kita miliki, sehingga tidak hanya merasa lunas setelah membayar Pajak, membayar Zakat, tapi masih harus meningkatkan Infak, dan Sodaqoh tanpa batas, tapi lebih didasarkan pada mereka yg membutuhkan . . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini |03 Juni 2020


Share:

#Harta Hanyalah "Pinjaman"

 

#harta adalah #pinjaman
masdagu.blogspot.com - 

Juz ke-27 dimulai dari Surat Az-Zariyat ayat:31 sampai surat Al-Mujadilah ayat:29. 

QS: Al-Hadid ayat:17-20,

Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya. 

Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. 

Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqien dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka. 

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. 

Penyataan Alloh menghidupkan bumi setelah matinya adalah informasi bahwa Alloh menghidupkan berbagai macam kehidupan di Bumi, mulai dari adanya air, mahluk bersel tunggal, bersel banyak, alga, tetumbuhan sederhana, hewan melata, hewan bertulang belakang, dst sampai akhirnya manusia sebagai mahluk yang paling sempurna mengisi bumi. Itulah Kebesaran Alloh yang bisa menguatakan keimanan kita, kepercayaam akan kebesaran Alloh, bagi mereka yang mau berfikir (tafakur). 

Semua yang diadakan di bumi datang dari Alloh, termasuk Rizki setiap mahluknya sudah diatur, dari mulai hewan melata seperti cacing, mikroba dan virus yang sangat kecil, hewan di hutan atau hewan peliharaan, semuanya sudah disediakan rizkinya, tentunya termasuk setiap manusia yang beriman maupun yang kafir, yang melakukan kebajikan atau kejahatan, yang soleh maupun yang berdosa, semuanya sudah disediakan rizkinya. 

Namun, bagi yang menggunakan rizkinya dipakai dengan cara yang benar atas petunjuk Alloh, maka Alloh akan membalasnya denga pembayaran yang lebih baik, tidak harus di dunia berupa tambahan rizki yang berlipat ganda, bisa berupa kenikmatan lainnya seperti kesehatan, ketenangan, kebahagiaan, hidayah, dan bisa juga dibayarnya diakhirat kelak dengan disediakan Surga yang kenimatannya tidak bisa dibayangkan dan dibandingkan dengan kenyamanan dunia. 

Artikel Terkait :

Sebaliknya yang menggunakan rizki tidak dengan cara yang benar yg menyelisihi petunjuk Alloh, walau di dunia bisa saja merasakan kenikmatan atau kebahagiaan dengan melimpahnya harta, maka Alloh akan memasukan ke Neraka, tempat kembali yang paling tidak nyaman, tidak enak, mengerikan yang tidak ada bandingannya di dunia. 

Rizki berupa harta di dunia dan kemegahan yang dibangga-banggakan adalah kesenangan yang menipu, yang sebenarnya adalah ujian yang harus disikapi dengan benar dengan cara yang benar, kalau salah menanganinya maka di akhirat justru akan memberatkan dan menyulitkan, makin banyak harta maka makin banyak yang harus dipertanggungajwabkan di akhirat kelak. 

Harta berupa kekayaan, anak, istri, jabatan, kedudukan, kemegahan terlihat seperti indah dan menarik hati setiap orang, akan tetapi bila sudah sampai waktunya meninggalkan dunia  menemui kematian maka semua itu otomatis tidak bisa dinikmati lagi dan ditinggalkan begitu saja, malah kadang menjadi malapetaka bagi ahli warisnya. 

Harta dan kekayaan tsb di akhirat, bagaikan bunga indah di dunia yang tersirami hujan sehingga segar, tetapi menjadi kering dan hancur di akhirat. 

Semoga kita segera menggunakan harta kekayaan untuk menunaikan kabaikan dan segera diinfakan atau disodaqohkan untuk membantu keluarga, tetangga, sesama sehingg menjadi rahmat  . . . Aamiin 

Oleh : Rudi Rubiandini |02 Juni 2020


Share:

SELAMAT DATANG

Translate

ARTIKEL POPULER

Artikel Bermanfaat Bagi Kehidupan

POSTINGAN TERBARU

Analisa GOLD 26 Nopember 2021

mari kita simak XAUUSD dalam 1 Jam untuk menentukan Level harga Support dan Resistance intraday berikut: Resistance2 (R2) : 1812...

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Label Clouds