Juz-14 dimulai dari surat Al-Hijr ayat:2 sampai surat An-Naml ayat:128.
QS:An-Nahl ayat:18-19,
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan.
QS:An-Nahl ayat:22-24,
Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.
Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.
Dan apabila dikatakan kepada mereka "Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Dongeng-dongengan orang-orang dahulu",
QS:An-Nahl ayat:29,
Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.
Alloh mengingatkan manusia atas nikmat yg
telah Alloh berikan, yaitu karunia yg tidak henti2nya, dari berbagai penciptaan
yg begitu banyak dan berbagai pengaturan yg begitu sempurna, dan perencanaan yg
begitu detail, sehingga pantaslah manusia untuk bersyukur, sehingga tidak
mungkin berlaku sombong, karena sehebat atau sepintar manusia apapun tidak akan
mampu menciptakan seperti yg Alloh ciptakan.
Rasa sombong ada didalam qolbu, sehingga bukan rahasia bagi Alloh, karena Alloh mengetahui apa yg dirahasiahkan manusia sekalipun. Dan Alloh tidak menyukai orang yg sombong.
Karena kesombongan manusia, maka tidak mudah menerima ketauhidan, yaitu hanya Alloh yg pantas disembah dan ditakuti, tetapi kenyataannya karena kesombongan terhadap Alloh, manusia mengangungkan hal lain selain Alloh, menyekutukan Alloh, lebih takut kehilangan harta, jabatan, kadudukan, dan ukuran duniawi lainnya.
Padahal semua itu hanyalah berhala, yg bukan penentu, bukan pembuat, karena justru berhala dibuat manusia, bahkan mereka yg sombong menilai firman Alloh dalam bentuk wahyu itu hanyalah sebagai dongeng-dongeng orang dahulu, sehingga mereka tetap dalam keadaan kafir.
Mereka yg musyrik dan kafir akibat kesombongannya, di akhirat kelak bukan hanya harus menerima azab akibat dosa-dosanya, akan tetapi menanggung juga dosa-dosa orang yg telah disesatkannya di dunia. Padahal Alloh telah sering memberi contoh memberi azab kepada kaum yg selalu melakukan tipu daya dalam ketauhidan, sebagai peringatan dan sebagai contoh Ibroh, dan pada hari kiamat, mereka akan dihinakan di Neraka, tanpa mendapat pertolongan dari berhala yg menjadi sekutunya di dunia.
Belajar secara terus menerus untuk
mengikis kesombongan dalam qolbu dalam hati yg paling dalam adalah pelajaran yg
dapat diambil, sehingga kita bisa dengan mudah menerima kebaikan, menjauhkan
dari kekafiran, juga merendahka diri dihadapan Alloh akan menjauhkan dari
kesyirikan.
Kuncinya jangan sombong. . . Aamiin
Wallohu Alam |Rudi Rubiandini | 16
Desember 2020
No comments:
Post a Comment