Juz-3 dimulai dari surat
Al-Baqoroh ayat:253 sampai surat Ali-Imron ayat:91.
Pada bagian akhir surat Al-Baqoroh, diceritakan tentang kelebihan masing-masing Rosul, kebesaran Alloh yang maha kuasa atas segala sesuatu, anjuran untuk bersodaqoh, berinfak, menjauhi Riba, tatacara berhutang, dll.
Mengenai Cara infaq & Sodaqoh yang prima disampaikan dalam 4 buah ayat yang saling menguatkan.
QS:Al-Baqoroh ayat:262,
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Setelah disampaikan pada ayat ke-261 orang yang berinfak mendapat pahala berlipat-lipat, diumpamakan sebiji benih menjadi 700 buah. Tapi apakah semua yang berinfak mendapatkan berlipat-lipat seperti itu ?
Pada ayat ke-262 dijelaskan yang akan menerima pahala berlipat-lipat itu hanyalah orang berinfak atau sodaqoh tanpa menyebut-nyebut pemberiannya tsb kepada orang lain, apalagi mengumumkannya. Juga caranya tidak boleh sampai yang penerima tersinggung, baik karena ucapan atau tindakan kita.
QS:Al-Baqoroh ayat:263,
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
Ditegaskan lagi pada ayat ke-263, bahwa bila berinfak atau sodaqoh dilakukan dengan menyakiti perasaan penerima, tidak lebih baik dari hanya sebuah perkataan yang baik atau pemberian maaf.
Baca Juga :
- Beriman hasilnya lebih baik dimata Alloh
- Kabar Anak-Cucu nabi Ibrohim
- Menjaga Keselamatan Orang Lain Ciri Orang Beriman
Maksudnya tanpa berinfak dan sodaqoh saja, asal berkata baik dan memaafkan akan mendapatkan pahala lebih baik daripada berinfak dan sodaqoh yg diiringi menyakiti perasaan sang penerima.
QS:Al-Baqoroh ayat:264,
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
Dalam ayat ke-264, disampaikan mereka yang berinfak dan sodaqoh dengan riya sama dengan yang menyakiti sang penerima, maka pahalanya akan punah, dan diumpamakan bagai bersihnya batu licin yang terkena hujan sehingga tanah diatasnya (dikiyaskan sebagai pahala) akan mudah hilang dan bersih dari batu licin saat terkena air hujan.
QS:Al-Baqoroh ayat:271,
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Pada ayat ke-271 kita akan lebih baik untuk menyembunyikan pemberian kita (Infak atau sodaqoh) kepada orang-orang fakir, walaupun menampakannya masih tetap mendapat pahala, tetapi bila diiringi dengan riya (pada ayat sebelumnya) bisa saja menjadi hilang pahala tsb.
Jagalah infak atau sodaqoh kita dengan cara tidak menyakiti hati penerima, tidak menampakannya (tidak menyebut-nyebut), dan tidak riya (memamerkannya), agar pemberian kita menjadi prima dimata Alloh Swt.
Wallohu Alam | Rudi
Rubiandini |12 September 2019
No comments:
Post a Comment