Juz-5 dimulai dari surat An-Nisa ayat ke-24 sampai ke-147.
QS: An-Nisaa ayat:135,
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
QS: An-Nisaa ayat:138-139,
Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat
siksaan yang pedih,
(yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.
Adil adalah kata yang paling sulit dilaksanakan, sehingga Alloh mewanti-wanti untuk mengajak manusia menjadi Penegak Keadilan bukan berarti berlaku kepada polisi, jaksa, hakim yg secara jabatan sebagai penegak keadilan, yg kebetulan saat ini susah para penegak keadilan di segala bidang termasuk pada diri setiap manusia, dihimbau menjadi penegak keadilan yg benar-benar adil.
Hal serupa adalah menjadi saksi juga sulit menemukan saksi yg benar
dan adil, sehingga dihimbau sebagai saksi yg adil terhadap diri sendiri, bagi
kerabat, bagi orang tua, atau bagi orang2 yg disukai sekalipun, juga tidak
boleh membedakan dari status sosial, kayak-miskin, sehingga berlaku tidak adil
menjadi saksi yg benar.
Yang menjadi sulit adalah karena, perasaan dan hawa nafsu akan turut dalam pengambilan keputusan dalam bersaksi dan dalam keadilan, yg tidak jarang bisa menyimpang dari kebenaran karena memutarbalikan kata-kata, atau bisa juga tidak berkenan menjadi saksi yang benar dan adil.
Yang paling dekat dengan ketidak-adilan adalah kemunafikan. Karena Munafik bila berbicara dia dusta, bila berjanji dia ingkar, dan bila diberi amanah dia khianat. Sehingga akan sulit orang munafik menjadi saksi yg benar, bahkan hanya untuk dirinya sendiri.
Baca Juga :
- Mendapatkan "Asupan Vitamin D" bagi Tubuh
- 5 Manfaat Minum Air Putih Hangat Saat Perut Kosong..!!
- Kesehatan : Memutihkan Wajah Berseri dan Alami
Maka dilarang seseorang mengambil orang kafir menjadi teman-teman penolong tanpa mendahulukan orang-orang mukmin, seolah-olah akan lebih beruntung mendapat kekuatan atau keuntungan bila menjadi bagian dari barisan atau kelompok orang kafir yg menolong tsb.
Padahal Alloh akan memberi siksaan yg pedih bagi orang kafir di akhirat kelak, karena perbuatan kafir itu akan mengakibatkan banyak perbuatan dosa, karena Alloh maha mengetahui segala perbuatan yg dilakukan, dan diperbuat setiap manusia.
Pelajaran yg diambil adalah, belajar terus mendidik diri menjadi adil dalam bersaksi, dalam berbuat, akan menjadi pintu awal menjauhkan diri dari sifat munafik yg dibenci Alloh. Mulai dari adil pada diri sendiri sebelum kepada orang lain. Adil dalam mengatur waktu, jangan berlebih-lebihan, walau untuk beribadah ritual sekalipun, semua harus seimbang karena ada porsinya untuk mampu beramal, berinfak, bersodakoh, membantu orang lain, menjadi rahmatan lil alaamiin, yg tidak bisa dicukupi hanya dengan terus-menerus melakukan ibadah ritual yg berlebihan.
Wallohu Alam | Rudi Rubiandini |07 Desember 2020
No comments:
Post a Comment