Agama Ibrohim yg lurus

 

#agama

Juz-5 dimulai dari surat An-Nisa ayat ke-24 sampai ke-147. 

QS: An-Nisaa ayat:122-125,

Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah?(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.

Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.

Alloh telah membedakan mereka yang akan masuk Surga atau masuk Neraka, walau termasuk hal Gaib yg wajib diimani, Surga dan Neraka adalah janji Alloh dan perkataan Alloh yg benar, bukan sebuah harapan dan angan-angan ahli kitab semata.

Masuk Surga dengan segala keindahan dan kenikmatannya secara kekal, akan diberikan bagi mereka yg beriman dan mengerjakan amal soleh.

Sedang masuk Neraka dengan segala kesulitan dan ketidaknyamanan, bagi mereka yg mengerjakan kejahatan yg salah satunya tidak beriman.

Alloh mengangkat Ibrohim menjadi Imam bagi seluruh manusia, termasuk keturunan-keturunannya. Mereka yang beriman akan mengikutinya, sedangkan yang zalim tetap tidak akan mengakui nabi Ibrohim sebagai Imam. 

Baca Juga :

Agama Ibrohim, mengakui dan tunduk patuh kepada Tuhan Semesta Alam, dan hanya Tuhan yang Esa yaitu Ketahuidan.

Alloh telah memilih Ibrohim menjadi Nabi dan menjadi orang soleh di akhirat kelak, maka orang-orang yang mengikuti agama Ibrohim akan termasuk orang-orang yang saleh.

Agama Ibrahim, yg juga disebut pula agama samawi, adalah agama-agama yang muncul dari suatu keterkaitan dengan sosok nabi Ibrahim yang kisah hidupnya diriwayatkan dalam Kitab Suci agama Yahudi, agama Kristen, dan agama Islam.

Di dunia ini agama-agama besar yang diakui agama samawi adalahYahudi, Kristen, dan Islam, yg mewakili lebih dari setengah dari seluruh pemeluk agama di dunia. 

Namun dengan perkembangan waktu, kitab-kitab dan kaidah, aturan, serta ritual ibadah banyak mengalami perubahan sesuai dengan selera para pemimpin agama atau imamnya, sehingga terjadi berbagai perpecahan atau cabang agama baru, bahkan ada yg sudah jauh dari originalitas agama Ibrohim yg asli.

Oleh karena itu, Alloh menurunkan Islam sebagai agama yg telah Alloh sempurnakan, yaitu agama Ibrohim yg lurus.

Semoga mendapat pelajaran, dan mengikuti agama islam yg bersih dan benar sehingga masih sesuai dengan agama Ibrohim yg lurus . . Aamiin.

Oleh : Rudi Rubiandini |08 Oktober 2020

Share:

Naik-Turun bagian dari Kehidupan

 

#naikturun kehidupan

Juz-4 dimulai dari surat Ali-Imron ayat:92 sampai An-Nisa ayat:24. 

QS:Ali-Imron ayat:140-143,

Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir. 

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. 

Sesungguhnya kamu mengharapkan mati (syahid) sebelum kamu menghadapinya; (sekarang) sungguh kamu telah melihatnya dan kamu menyaksikannya. 

Alloh telah mengatur Alam Semesta dengan seimbang dan keteraturan yg presisi, termasuk hal-hal kecil dalam proses kehidupan. 

Sehingga terjadi pegantian bulan hijriah karena perputaran bulan mengelingi bumi,  pergantian tahun masehi karena bumi mengelilingi matahari, siang dan malam karena bumi pun berputar pada porosnya, terjadi 4 musim karena poros bumi pun bergerak  mengakibatkan seolah matahari bergerak ke utara dan selatan. 

Hal lain pun terjadi pergantian, musim hujan dan kering, panas dan dingin, begitupun manusia mengalami senang dan susah, bahagia dan jengkel, kenyang dan lapar, sakit dan sehat, lelah dan segar. 

Juga dalam penciptaan pasangan berbagai jenis, pria dan wanita, putih dan hitam, tinggi dan pendek, dll. 

Semuanya sudah Alloh ciptakan agar menjadi pelajaran dan ujian, serta jadi rahmat dan hal untuk disyrukuri keberadaaanya. Manusia hanya diminta untuk memerankannya dengan benar, seperti seorang aktor / artis sedang melakukan Audisi dalam kehidupan, dan Alloh adalah sang penilainya yg sangat teliti dan sangat adil. 

Golongan muslim pernah mendapat kemenangan dalam perang Badar, juga pernah kalah dalam perang Uhud, maka sebaliknya terjadi pada kafirin.

Bila kaum kaum muslim mengalami kesakitan dan kesedihan dalam perang Uhud, begitupun kaum kafir dalam perang Badar, begitupun sebaliknya dalam hal kesenangan dan kebahagiaan.

Jadi kesenangan dan kesedihan, kemenangan dan kekalahan, kejayaan dan kehancuran dipergilirkan Alloh kepada manusia agar menjadi pelajaran. 

Yang terpenting disadari, bukan hasilnya dan bukan yg dirasakan atau diterima oleh kita, tetapi selama proses yg diperankan pada kita setiap manusia, bagaimana menyikapinya. Apakah dilakukan dengan cara yg benar, apakah diterima dengan ikhlas, apakah menjadi lebih bertakwa, apakah menjadikan lebih baik dalam menjalani kehidupan kedepan. 

Baca Juga :

Sebagian dari Perintah Alloh

Bekerja dan Berdoa

Karunia Alloh 

Sehingga dengan kejadian-kejadian tsb akan membedakan manusia menjadi beriman atau kafir, menjadi Syuhada atau Zalim, sehingga yg syuhada menjadi bersih dosa-dosanya, dan yg zalim menanggung dosa. Kemudian sebagian akan masuk Surga dan sebagian lain ke Neraka, karena ada yg Jihad dan ada yg berkhianat, juga ada yg sabar dan ada yg khilaf. 

Ketika Jihad dalam kehidupun sehari-hari pada jaman moderen ini dipertontonkan dan diperlihatkan dengan nyata, maka tinggal memilih cara kita menyikapinya, akan memilih menjadi syuhada atau zalim. 

Jihad bisa bermakna :

  1. Berperang secara fisik untuk menegakan Islam dan melindungi orang Islam.
  2. Memerangi hawa nafsu, yaitu bersabar, menahan diri terhadap harapan yg ada didepan mata, baik berupa jabatan, kekayaan, kejayaan, kesenangan, yg semuanya sangat menarik hati.
  3. Mendermakan harta benda untuk kebaikan dan umat manusia, sehingga nyata rahmatan lil alaamiin.
  4. Memberantas kejahatan, dan menegakan kebenaran sebagai buah dari solat yaitu menjauhkan diri dari fahsa dan munkar, baik dengan hati, atau dengan tangan, atau dengan tindakan. 

Semoga mendapat pelajaran untuk berjihad . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini | 07 Oktober 2020

Share:

Jangan Ingkar Janji

 

#ingkarjanji

Juz-3 dimulai dari surat Al-Baqoroh ayat:253 sampai surat Ali-Imron ayat:91. 

QS:Ali-Imron ayat:75-78,

Di antara Ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: "tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui. 

(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. 

Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. 

Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui. 

Ahli Kitab adalah sebutan bagi umat Yahudi dan Nasrani di dalam Al-Qur'an, yaitu karena Allah telah mengutus nabi-nabi yang membawa kitab suci sebelumnya yaitu Taurat melalui Nabi Musa dan Injil melalui Nabi Isa. 

Sebagian sifat ahli kitab yang paling dicela adalah ingkar janji, sampai diabadikan dalam Al-Quran. 

Diantara ahli kitab ada yang bila dipercaya memegang harta yg banyak, maka pada saatnya akan dikembalikan, tetapi ada sebagian lainnya bila dipercaya memegang harta sedikit sekalipun, tidak akan memgembalikannya, atau mungkin baru akan mengembalikan setelah berulang-ulang ditagih. Hal ini bisa ada sifat pada mereka, karena beranggapan bahwa tidak berdosa bila mengelabui orang bodoh atau orang buta huruf, padahal sebenarnya mereka adalah berdusta kepada Alloh. 

Baca Juga :

Alloh mengancam orang yang mengumbar janji dan mengumbar sumpah dan tidak menepatinya karena menginginkan keuntungan dari janji-janjiya itu, maka mereka tidak mendapat kebaikan di akhirat kelak. 

Dikiyaskan, dikahirat kelak mereka tidak disapa Alloh, mereka tidak diperhatikan Alloh, mereka tidak disucikan Alloh, sebailknya mereka akan mendapat azab dari Alloh. 

Yang lebih parah, adalah bukan hanya berjanji dan bersumpah tidak ditepati, tetapi diantara mereka ada yg berani memutar-balikan lidah dalam membaca kitab mereka, seolah-olah datang dari Alloh, padahal mereka hanya melakukan dusta kepada Alloh. 

Sifat mudah membuat janji dan sumpah, bahkan berani memutarbalikan firman Alloh, adalah sifat yang harus dihindari, dimulai dari mengurangi janji dan sumpah. 

Bila sudah terlanjur berjanji, maka berikhtiar untuk menepatinya, karena kalau tidak menepati janji, apalagi sudah ada dalam niyatnya untuk tidak menepati janji, sama dengan dusta kepada Alloh. 

Kebiasaan dari mulut yg dengan ringan untuk berjanji harus pelan-pelan diganti dengan mengucap Insya Alloh, karena dengan mengucap kata insya Alloh, terpatri menurunkan rasa sombong, tidak meyakini sebagai penentu, karena sang penentu takdir hanyalah Alloh, sehingga lambat laut, kita akan mengurangi kata janji, bahkan akan ragu bila akan berjanji. 

Semoga kita termasuk golongan yg selalu menepati janji dan bertakwa, sehingga dicintai Alloh . . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini |06 Oktober 2020

Share:

Yang Dihalalkan Saat Puasa

 

#halal #campur #istri


Juz -2 dimulai dari surat al-Baqoroh ayat:142 sampai ayat:252. 

Al-Baqoroh ayat:187,

Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercapur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. 

Al-Baqoroh ayat:189,

Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. 

Puasa selama bulan Rhomadon yg diwajibkan, atau pada hari-hari lain yg berupa puasa sunat dilakukan sejak terbit fajar yaitu saat sudah bisa membedakan warna benang berwarna hitam dari yg berwarna putih yaitu fajar, sampai terbenam matahari yaitu malam telah tiba. 

Pada jaman moderen saat ilmu dan teknologi sudah diberikan Alloh kepada manusia melalui ilmu Kauniyah-nya, maka tidak lagi setiap hari melakukan ru'yat untuk menentukan awal puasa dan akhir puasa. Bahkan tidak perlu melakukan ru'yat pula saat akan menentukan waktu solat dhuhur, ashar, magrib, isya, dan subuh, cukup menggunakan jam, yg saat ini sudah sangat presisi. Apalagi di negara maju, di setiap area umum seperti jam di stasiun, jam di studio radio atau TV sudah mengacu pada jam yang digerakan dengan atom, sehingga sangat presisi. 

Begitu pula untuk menentukan awal bulan hijriah, atau awal hari pertama berpuasa, atau hari idul fitri, tidak perlu bersikukuh harus melakukan ru'yat, seperti halnya setiap kita melakukan solat tidak perlu melakukan ru'yat dahulu karena Alloh sudah menurunkan ilmu Hisab yg diberikan kepada umat manusia yg mau berfikir. 

Baca Juga :

Ketika menentukan saat ibadah haji yaitu tanggal 10 Dzulhijah, maka posisi bulan adalah sudah berbentuk sabit, sehingga Alloh meninfokan bahwa: "bulan sabit adalah tanda-tanda bagi manusia untuk melakukan ibadah haji". 

Dalam pelaksanaan puasa, selain dilarang makan dan minum, juga melakukan hubungan suami-istri selama berpuasa, akan tetapi diperbolehkan melakukannya di malam hari setelah berbuka seperti halnya makan dan minum. Bahkan dianjurkan berhubungan suami-istri karena laki-laki dikiyaskan pakaian bagi wanita dan juga sebaliknya. 

Tetapi walaupun malam hari, dilarang berhubungan suami-istri, bahkan dianjurkan menjauhinya, agar tidak tergoda, ketika seorang laki-laki sedang melakukan i'tikaf, yaitu berdiam diri menyendiri di mesjid dalam rangka bermuhasabah merenung dan mengevaluasi diri. 

Melakukan hal-hal seperti diatas adalah termasuk sebuah kebajikan.

Kebajikan dikiyaskan seperti memasuki rumah dari pintu yg sudah disediakan oleh yg punya rumah, bukan masuk dari atapnya atau dari tempat lain yg dilarangnya. 

Semoga mendapat pelajaran . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini | 05 Oktober 2020

Share:

Perumpamaan Orang Kafir

#kafir


Juz ke-1 yang dimulai dari surat Al-Fatihah yang berisi khusus masalah Ketauhidan dilanjutkan dengan surat Al-Baqoroh sampai ayat-141.. 

QS:Al-Baqoroh ayat:17-20,

Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. 

Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar), atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. 

Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. 

Untuk memudahkan pemahaman, Alloh memberi berbagai analogi, karena bahasa Al-Quran untuk semua kalangan, tidak hanya bagi mereka yg berpengetahuan luas atau berpendidikan tinggi saja. Banyak sekali ditemui kata dalam bentuk kiyas atau perumpamaan, sehingga tidak selalu setiap kata dalam Al-Quran adalah benar-benar sebuah arti langsung. 

Perumpaaan orang kafir, bagai yg sedang menyalakan api, setelah Api hidup, kemudian api tsb Alloh matikan kembali, sehingga tetap orang kafir tidak bisa melihat apa-apa, karena sebuah benda dapat dilihat dan masuk ke otak bila matanya sehat dan ada cahaya yg masuk ke mata, sehingga dengan ditiadakan cahaya, walau mata sehat tetap saja tidak bisa melihat. Artinya karunia hadirnya cahaya, baik karena adanya api, atau adanya matahari, atau adanya lampu, baterai atau adanya alat penerang lainya adalah karunia dari Alloh. 

Baca Jujga :

Maka terhindar dari kekafiran adalah hakekatnya sebuah karunia dari Alloh, yg syareatnya bisa karena diberikan orang tua yg sudah beriman terlebih dahulu, atau memiliki lingkungan yg sudah beriman, atau memiliki teman dan sahabat yg selalu mengajak pada keimanan, atau karena diberi qolbu yg selalu mendengarkan ajakan kebaikan dari malaikat untuk beriman. 

Perumpamaan saat terjadi hujan dengan derasnya yg disertai petir dengan suara yg sangat keras, sehingga orang kafir menutupi telinganya sampai tidak mendengar apapun, karena bisa mendengar bila telinganya sehat dan suaranya ada dan bisa masuk ke saluran telinga, maka dengan salurannya ditutup jari, walau telinganya sehat, kehadiran suara tidak dapat didengarnya. 

Kalaupun mereka bisa berjalan karena ada cahaya kilat, mereka berjalan hanya sebentar saja, karena walau kilat itu sangat terang tetapi waktunya hanya singkat, sehingga ketika kilat sudah pergi, suasana kembali gelap dan orang kafir tidak bisa berjalan lagi. 

Sehingga bila Alloh berkehendak terhadap orang sehat mata, telingat dan mulut, mereka seperti orang buta, begitu pula tuli, dan bisu. 

Yang lebih harus kita syukuri sebagai orang beriman adalah diberikannya qolbu yg sensisitif mendengar bisikan kebaikan dari malaikat, tetapi menutup dari bisikan kebejatan dari setan. 

Karena walaupun mata kita sehat dan tidak tertutup atau tidak ada penghalang apapun serta cahaya tersedia terus-menerus, tetapi potret informasi yg masuk ditolak oleh qolbu atau hanya masuk dan lewat begitu saja tidak terekam, maka tidak akan ada efeknya informasi yg berupa cahaya tsb. 

Begitu pula ketika organ telinga kita sehat, ada suara yg menggetarkan udara, serta tidak ada penghalang sehingga suara bisa didengar, masuk kedalam otak, namun bila qolbu menolak informasi tsb atau hanya melewatkan begitu saja informasi suara tsb, maka tidak ada efeknya informasi berupa suara tsb. 

Maka bersyukurlah Alloh memberi mata yg bisa melihat, telinga yg bisa mendengar, dan qolbu yg bisa menerima kebaikan . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini |04 oktober 2020

Share:

Peringatan Alloh Kepada Nabi Muhammad

 

#Alloh #Allah

Juz-30 yang dimulai dari surat An-Nabaa dan berakhir pada surat  An-Naas. 

QS:Abasa ayat:1-11,

Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya.

Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? 

Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya.

Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).

Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),

sedang ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya. 

Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, 

Alloh mengabadikan kejadian Rosul Muhammad bermuka masam dan Alloh menegurnya sebagai sebuah peringatan. 

Adapun muka masam dan berpalingnya Rosul kepada seorang buta yg datang kepada rosul, padahal bisa jadi seorang buta tsb adalah orang yg ingin menyucikan diri dari dosa, atau ybs ingin mendapat pengajaran yg memberi manfaat kepadanya. 

Bisa jadi seorang buta tadi datang bersegera ingin mendapat pengajaran karena takut kepada Alloh, tetapi Rosul mengabaikannya. 

Sedangkan Rosul memberi perhatian kepada mereka yg datang, dari seseorang yg serba cukup, seperti seorang pembesar kaum quraisy, padahal Alloh tidak akan menyalahkan rosul sama sekai kalau akhirnya sang pembesar tsb tetap tidak beriman kepada Alloh. 

Maka Alloh menegur adab rosul yg berbeda ketika berhadapan dengan seorang buta dengan seorang yg serba cukup, dengan kalimat sungguh jangan begitu, artinya hal ini sebuah peringatan Alloh yg sangat keras. 

Peringatan ini adalah contoh yg ditakdirkan Alloh, kepada seluruh manusia, tidak boleh membeda-bedakan perlakuan dan adab kepada setiap manusia, karena yg membedakan tinggi rendahnya manusia dihadapan Alloh hanyalah dari ketakwaanya. 

Baca Juga :

Adab menghadapi tamu, adab memperlakukan teman, adab memperlakukan bawahan dan atasan di kantor, adab bertetangga adalah bagian dari ajaran Alloh dalam Al-Quran yg sama pentingnya dengan anjuran ibadah ritual, seperti yg terkandung dalam rukun Islam, karena rosul dipilih salah satunya untuk meluruskan ahlak manusia. 

Ahlak manusia bukan hanya pandai dan banyak-banyak melakukan ibadah ritual, akan tetapi tidak kalah penting buah dari ibadah ritual itu sendiri, yaitu menjadi manusia yg berakhlak baik. 

Dalam kehidupan sehari-hari memang masih sering terlihat orang yg beribadahnya kuat, tetapi ahlaknya ditingglkan, tapi sering kontradiktif mereka yg berahlak baik justru mereka yg beribadah ritualnya lemah, bahkan diantaranya ada dari golongan non-Muslim, hal ini menjadi ironi, karena seharusnya hasil buah dari ibadah ritual adalah Ahlakul Karimah. 

Semoga kita bisa meraih Ahlakul Karimah dalam kehidupan sehari-hari . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini |03 Oktober 2020

Share:

Kejadian Kiamat

 

#kejadiankiamat


Juz-29 dimulai dengan surat Al-Mulk ayat:1 sampai Al-Mursalat ayat:50. 

QS: Al-Haaqqoh, ayat:1-3,

Hari kiamat, apakah hari kiamat itu?

Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu? 

QS: Al-Haaqqoh, ayat:13-17,

Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. 

Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. 

Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. 

Tentang hari kiamat besar, yaitu hari berakhirnya tugas bumi, langit dan alam semesta adalah termasuk hal gaib, tetapi umat Islam wajib mempercayainya, maka segala informasi tentang hari kiamat harus berusaha dimasukan dalam qolbu dan difikirkan dengan ilmu kauniyah yg dimiliki manusia, sehingga bisa menggiring pada hakul yaqin. 

Kejadiannya sangat cepat, secepat meniup sebuah terompet sangkakala. Prosesnya dikiyaskan seperti menggulung lembaran kertas, kebalikan dari cara penciptaan alam semesta. 

Yang akan terlihat mata manusia nantinya adalah terangkatnya gunung-gunung, bergeraknya lempeng bumi saling berbentur sehingga terjadi gempa dimana -mana. Langit seolah-olah terbelah yaitu tidak lagi stabil sehingga planet-planet dan bintang-bingang bertabrakan satu sama lain, termasuk semua galaxy dan  seisi langit tidak ada yg tersisa, hanya Arasy sebagai tempat Alloh yg maha tinggi yg tidak tersentuh kiamat. 

Baca Juga :

Dalam konteks ilmu kauniyah saat ini, kejadian kiamat besar sangatlah mudah untuk dimengerti, yaitu dengan dikenalnya gaya-tarik bumi, yaitu suatu keadaan yg bisa dirasakan tetapi tidak dapat dilihat dengan mata, dimana setiap benda dengan diameter tertentu akan menghasilkan gaya tariknya. 

Bumi dengan diamaternya memiliki gaya tarik seperti yg kita rasakan, sedangkan bulan yg diameternya lebih kecil memiliki gaya tarik yg lebih kecil pula, sehingga astronot yg berjalan di bulan sedikit melayang-layang menjadi terasa lebih ringan tubuhnya. 

Maka bisa dibayangkan ketika di bumi ini dihilangkan gaya-tariknya oleh Alloh, maka tidak akan ada lagi benda yg berat yg jatuh ke bawah, sehingga gunung-gunung jadi terangkat, tanah bergerak sehingga terjadi gempa, dan air meluap sehingga terjadi tsunami, bahkan kandungan oksigen dari air terlepas sehingga membakar hutan dimana-mana, selanjutnya bumi pun tidak mampu terikat dengan matahari, juga bulan tidak terikat dengan bumi, dan mataharipun tidak terikat denga  galaxy-nya, maka terjadilah pertabrakan di seluruh jagat raya, maka terjadilah huru-hara yg maha dahsyat yg disebut kiamat besar itu. 

Keyakinakan akan terjadi kiamat, baik karena keimanan pada Al-Quran yg memberitakan akan terjadinya kiamat, lebih kuat lagi setelah bertadzabur terhadap alam semesta melalui ilmu kauniyah yg dipelajari manusia, akan menggiring pada hakul yakin pada iman kepada hari kiamat. 

Semoga mendapat pelajaran . . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini |02 Oktober 2020

Share:

Peringatan tidak berguna bagi Musyrikin dan Kafirin

 

#peringatan

Juz ke-27 dimulai dari Surat Az-Zariyat ayat:31 sampai surat Al-Mujadilah ayat:29. 

QS: Al-Qomar ayat:1-8,

Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.

Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus". 

Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran). 

Itulah suatu hikmah yang sempurna maka peringatan-peringatan itu tidak berguna (bagi mereka).

Maka berpalinglah kamu dari mereka. (Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan), sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: "Ini adalah hari yang berat". 

Orang-orang musyrik tetap tidak mempercayai kenabian, walaupun sudah ditunjukan kepada mereka mukjizat yg nyata, malah mereka menghujat mukjizat yg ditunjukan para nabi sebagai suatu sihir yg terus-menerus. 

Mereka tidak mau mengikuti ketetapan yang disampaikan oleh nabi Muhammad, mereka tetap mendustakanya walaupun telah disampaikan kisah-kisah yg isinya ancaman bagi yang masuk pada kekafiran. Tetapi peringatan demi peringatan yg sampai kepada mereka, tidak berguna sehingga mereka termasuk golongan kafir, yaitu golongan yg menolak  kebenaran. 

Baca Juga :

Padahal dalam peringatan-peringatan tsb terdapat banyak hikmah yg sempurna dikandungnya. 

Alloh memerintahkan, agar kita berpaling dari mereka, yaitu golongan Musyrik dan Kafir, karena mereka pada saat sudah datang hari kiamat, kemudian dibangkitkan, dan hari pembalasan, akan digiring oleh para malaikat untuk masuk Neraka yaitu tempat yg tidak menyenangkan. 

Sambil menundukan pandangan karena penuh penyesalan, karena mereka akan menghadapi hari-hari yg sulit dan berat tsb. 

Dalam konteks masa kini, kafir bukan hanya berlaku bagi penganut agama diluar Islam, tetapi seorang muslim pun bisa termasuk golongan kafir, bila menolak kebenaran yg datang dari Alloh yg jelas-jelas diketahii dan dimengertinya.  

Begitu pula bisa musyrik, bukan hanya mereka yg beragama diluar agama samawi saja yg termasuk golongan musyrik, seorang muslim pun bisa termasuk golongan musyrik, bila masih menyekutukan Alloh, yaitu masih merasa ada kekuatan lain yg mampu melebihi ketentuan Alloh, atau secara tidak sengaja menganggap seseorang atau suatu benda bisa memberi syafaat pertolongan diluar dari kemampuan dan takdir Alloh. Misalnya menganggap benda tententu akan memberi syafaat untuk suatu kekuatan atau kebaikan tertentu, seperti keris dan batu Ali yg banyak dipercaya masyarakat. Atau bahkan jabatan dan boss yg sangat ditakuti krn seolah-olah merekalah yg akan mengatur rizkinya, dll. atau apapun yang sifatnya menurunkan kepercayaan kita pada satu-satunya sang penentu dan pemberi takdir adalah Alloh. 

Semoga kita dijauhkan dari kekafiran dan kemusyrikan yg melekat pada budaya masyarakat, dan pada kebiasaan sehari-hari yg selama ini terasa biasa dalam kehidupan kita . . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini |30 September 2020

Share:

Setiap Janji, kepada Alloh

 

#janji

Juz-26 dimulai dari surat Al-Ahqaf ayat:1 sampai surat Az-Zariyat ayat:30. 

QS:Al-Fath ayat:1-4,

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). 

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, 

QS:Al-Fath ayat:10,

Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar. 

Alloh telah memberikan kemenangan kepada kaum beriman, salah satunya dalam perang Badar, yang kemenangannya dibantu Alloh dengan bala tentara yang Alloh kirimkan, sehingga walau dengan pasukan lebih sedikit dengan persenjataan tidak lebih baik dari musuh, tetap bisa memenangkan peperangan. 

Setelah Alloh memberikan ampunan kepada nabi Muhammad atas dosa yg lalu dan yg akan datang, kemudian Alloh menyempurnakan nikmat kepada Nabi dan memberi petunjuk ke jalan yg benar, serta memberi pertolongan yg kuat. 

Akibatnya hati orang-orang mukmin menjadi tenang didalam hatinya, menambah keimanan didalam qolbunya dari keimanan sebelumnya, 

Baca Juga :

Sehingga makin banyak orang mukmin laki-laki maupun perempuan yang masuk ke Surga, karena Alloh akan menghapus dosa-dosa orang-orang yg beriman. 

Namun Alloh akan tetap mengazab orang-orang yang tetap munafik atau tetap musyrik laki-laki maupun perempuan, karena mereka su'udzon berprasangka buruk kepada Alloh, dan mereka akan dimasukan ke Neraka. 

Alloh mengutus nabi Muhammad sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, sehingga akan menjadi saksi bila masih ada manusia yg mengingkarinya.

Berita gembira, artinya berbagai petunjuk kebaikan untuk pribadi setiap manusia maupun untuk kebaikan sesamanya sehingga menjadi masyarakat yg beradab, adil dan makmur, karena dalam Al-Quran yg dibawanya, mengandung berbagai norma, petunjuk, atau anjuran dalam beribadah maupun bermuamalah. 

Pemberi peringatan, artinya berbagai larangan dan aturan yg menggiring manusia untuk tidak melakukan penzoliman terhadap dirinya sendiri maupun orang lain, sehingga terselamatkan dari huru-hara, kekejaman, ketidakadilan, penistaan satu manusia terhadap manusia lainnya. 

Mereka yg menerima berita gembira dan mengikuti peringatan nabi adalah mereka yg beriman kepada Alloh dan RosulNya. 

Sehingga makna mereka yang beriman yaitu yang berjanji dengan mulai mengucap syahadat atau janji lainnya, walaupun dihadapan manusia, hakekatnya adalah berjanji kepada Alloh.

Oleh karena itu, mereka yg melanggar janji apapun kepada manusia, sebenarnya mereka melanggar janji kepada Alloh, karena dalam setiap perjanjian, Alloh hadir bersamanya.

Maka tepatilah janji, agar Alloh memberi pahala yg besar. 

Semoga kita termasuk golongan yg selalu menepati janji . . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini | 29 September 2020

Share:

SELAMAT DATANG

Translate

ARTIKEL POPULER

Artikel Bermanfaat Bagi Kehidupan

POSTINGAN TERBARU

Analisa GOLD 26 Nopember 2021

mari kita simak XAUUSD dalam 1 Jam untuk menentukan Level harga Support dan Resistance intraday berikut: Resistance2 (R2) : 1812...

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Label Clouds