Juz-29 dimulai dengan surat Al-Mulk ayat:1 sampai Al-Mursalat ayat:50.
QS: Al-Haaqqoh, ayat:1-3,
Hari kiamat, apakah hari
kiamat itu?
Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
QS: Al-Haaqqoh,
ayat:13-17,
Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.
Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah.
Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
Tentang hari kiamat besar, yaitu hari berakhirnya tugas bumi, langit dan alam semesta adalah termasuk hal gaib, tetapi umat Islam wajib mempercayainya, maka segala informasi tentang hari kiamat harus berusaha dimasukan dalam qolbu dan difikirkan dengan ilmu kauniyah yg dimiliki manusia, sehingga bisa menggiring pada hakul yaqin.
Kejadiannya sangat cepat, secepat meniup sebuah terompet sangkakala. Prosesnya dikiyaskan seperti menggulung lembaran kertas, kebalikan dari cara penciptaan alam semesta.
Yang akan terlihat mata manusia nantinya adalah terangkatnya gunung-gunung, bergeraknya lempeng bumi saling berbentur sehingga terjadi gempa dimana -mana. Langit seolah-olah terbelah yaitu tidak lagi stabil sehingga planet-planet dan bintang-bingang bertabrakan satu sama lain, termasuk semua galaxy dan seisi langit tidak ada yg tersisa, hanya Arasy sebagai tempat Alloh yg maha tinggi yg tidak tersentuh kiamat.
Baca Juga :
- Ucapkan Insya Alloh, Tidak Ada yg Pasti dari Sisi Manusia
- Dilarang Bertanya Hari Kiamat
- Alloh "Merencanakan" Kebaikan
Dalam konteks ilmu kauniyah saat ini, kejadian kiamat besar sangatlah mudah untuk dimengerti, yaitu dengan dikenalnya gaya-tarik bumi, yaitu suatu keadaan yg bisa dirasakan tetapi tidak dapat dilihat dengan mata, dimana setiap benda dengan diameter tertentu akan menghasilkan gaya tariknya.
Bumi dengan diamaternya memiliki gaya tarik seperti yg kita rasakan, sedangkan bulan yg diameternya lebih kecil memiliki gaya tarik yg lebih kecil pula, sehingga astronot yg berjalan di bulan sedikit melayang-layang menjadi terasa lebih ringan tubuhnya.
Maka bisa dibayangkan ketika di bumi ini dihilangkan gaya-tariknya oleh Alloh, maka tidak akan ada lagi benda yg berat yg jatuh ke bawah, sehingga gunung-gunung jadi terangkat, tanah bergerak sehingga terjadi gempa, dan air meluap sehingga terjadi tsunami, bahkan kandungan oksigen dari air terlepas sehingga membakar hutan dimana-mana, selanjutnya bumi pun tidak mampu terikat dengan matahari, juga bulan tidak terikat dengan bumi, dan mataharipun tidak terikat denga galaxy-nya, maka terjadilah pertabrakan di seluruh jagat raya, maka terjadilah huru-hara yg maha dahsyat yg disebut kiamat besar itu.
Keyakinakan akan terjadi kiamat, baik karena keimanan pada Al-Quran yg memberitakan akan terjadinya kiamat, lebih kuat lagi setelah bertadzabur terhadap alam semesta melalui ilmu kauniyah yg dipelajari manusia, akan menggiring pada hakul yakin pada iman kepada hari kiamat.
Semoga mendapat pelajaran . . . Aamiin.
Oleh : Rudi
Rubiandini |02 Oktober 2020
No comments:
Post a Comment