Juz-15 dimulai dari suratAl-Israa ayat 1 sampai surat Al-Kahfi ayat 74.
QS:Al-Kahfi ayat:32-34,
Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang.
Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu, dan dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat"
QS:Al-Kahfi ayat:37,
Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya -- sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?
QS:Al-Kahfi ayat:39,
Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan,
QS:Al-Kahfi ayat:44,
Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan.
Alloh memerintahkan Rosul Muhammad untuk menceritakan perumpamaan dua orang Yahudi, yg satu mukmin dan yg lain kafir.
Mereka memilki masing-masing kebun yg dipisahkan oleh sungai yg mengalir, sehingga menghasilkan buah2an.
Yang kafir berkata sombong dan angkuh dengan membandingkan hartanya dan pengukitnya yg lebih banyak, menganggap kebunnya akan abadi dan tetap subur, sampai menganggap hari kiamat tidak akan datang, serta merasa di akhirat pun akan mendapat perlakuan dari Alloh yg lebih baik lagi daripada kenikmatan saat ini.
Yang mukmin mengingatkan bahwa manusia hanyalah mahluk sempurna yg diciptakan Alloh dari air mani, serta mengkritik krn tidak mengucap Maasyaa Allohu laa quwwata illaa billah (sungguh atas kehendak Alloh, semua ini terwujud), sementara yg mukmin mengucap syukur tsb walau hartanya lebih sedikit.
Yang mukmin memohon agar kebunnya lebih baik, dan kebun temannya yg kafir dikirim bencana sampai airnya surut dan kebunnya tidak ada lagi, sampai temannya menyesali karena tidak pernah bersyukur dan menyekutukan Alloh karena kesombongannya.
Dia berkeyakinan bila Alloh berkehendak, tidak ada yg dapat menolong, karena hanya Alloh yg mampu memberi balasan dan pahala terbaik dari kebaikan yg diperbuat manusia.
Perumpamaan tsb untuk mengingatkan manusia bahwa apa yg menjadi keberhasilan memiliki harta, tahta, jabatan, keberhasilan berbisnis dan berusaha hanya karena Alloh berkehendak, sehingga tidak ada alasan manusia untuk bersikap sombong, seolah-olah karena tangannya, otaknya, kepintarannya segala keberhasilan dapat diraih tanpa mengucap syukur dan merendahkan diri dihadapan Alloh.
Semoga kita termasuk manusia yg pandai berayukur.
Oleh : Rudi
Rubiandini |18 Oktober 2020
No comments:
Post a Comment