masdagu.blogspot.com - |
Juz-9 dimulai dari surat Al-Arof ayat:88 sampai surat al-Anfal ayat:40.
Kini disampaikan kajian tentang Alloh pencipta, Berhala bukan pencipta
QS: Al-Aroof ayat:189-192,
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur".
Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.
Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berha]a itu tidak dapat memberi pertolongan.
Alloh yang menciptakan seseorang dari sejak bayi dalam kandungan yang sangat muda, membesar. Sementara orang tua sang bayi selalu berdoa meminta diberi seorang anak yang saleh. Mereka akan sangat bersyukur apabila doanya dikabulkan diberkahi anak yang saleh.
Sejarah sebelumnya telah berulang kali dijelaskan dalam Al-Quran bahwa
seorang laki-laki yang bernama Adam adalah cikal-bakal manusia, kemudian Alloh
menciptakan wanita bernama Hawa sebagai pasangannya, sehingga karena mereka
berpasangan maka mereka meraih kesenangan dan kebahagiaan.
Baca Juga :
- "Rezeki Berlimpah" dengan Melakukan Hal Sederhana ini.
- Dilarang "Membunuh Mukmin"
- Nabi Isa "Cucu Keluarga Imron"
Dengan bercampur diantara laki-laki dan wanita, lahirlah seorang anak sebagai penerus keturunan. Begitulah seterusnya sehingga beranak-pinak sampai pada kita saat ini sebagai keturunannya.
Musyrikin menempatkan seorang bayi adalah hamba-hamba bagi berhala, yang mereka hormati, sampai-sampai menamai anaknya dengan mencantumkan nama berhala pada nama anaknya.
Padahal Berhala bukanlah pencipta seorang bayi, berhala tidak mampu menciptakan apapun, padahal dirinya sendiri adalah hasil dari penciptaan manusia, sehingga tidak logis, sesuatu yang diciptakan manusia tapi justru dihormati selayaknya hormat kita pada Tuhan sang pencipta.
Berhala tidak menolong yang menyembahnya, juga tidak akan mampu menolong dirinya sendiri apabila ada yang mengganggunya.
Begitu pula berhala tidak akan mampu memberi petunjuk kepada penyembahnya, sehingga tidak ada bedanya meminta petunjuk kepada berhala ataupun tidak. Juga berhala tidak mampu mengabulkan doa yang dimintakan kepadanya.
Semua itu berbeda dengan Alloh sang pencipta, yang ditunjukan dalam berbagai ciptaaannya di alam semesta yang banyak sekali termasuk yang ada dalam diri kita, yang kalau kita pelajari kita sebut Kauniyah yang terbagi menjadi berbagai Ilmu Pengetahuan yang banyak sekali, yang bila semua hadil ciptaanNya, kenikmatan dan rahmatnya tersebut dituliskan, maka air laut sebagai tintanya pun tidak akan mampu menuliskannya. Maka sangatlah beda Berhala yang tidak mampu apa-apa dan tidak mencipta dengan Alloh sang pencipta.
Semoga kita dijauhkan diri sifat-sifat musyrikin moderen yang menganggap harta, jabatan, dan kedudukan sebagai penolong dan pencipta, serta pengatur kehidupan, padahal Allohlah sang pengatur, pencipta, dan penolong. . . Aamiin.
Oleh : Rudi Rubiandini | 13 Mei 2020
No comments:
Post a Comment