Juz ke-1 yang dimulai dari surat Al-Fatihah yang berisi khusus masalah Ketauhidan dilanjutkan dengan surat Al-Baqoroh.
Dalam surat Al-Baqoroh melanjutkan firman-firman tentang ketauhidan.
QS:Al-Baqoroh ayat:133,
Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".
QS:Al-Baqoroh ayat:135-137,
Dan mereka berkata: "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk". Katakanlah: "Tidak, melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik".
Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".
Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Nabi Ibrohim mengucapkan "Aku berserah diri kepada Tuhan seluruh alam". Ucapan tersebut diwariskan kepada anak-anaknya, juga nabi Yakub, dengan tambahan pepatah "Sesungguhnya Alloh telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim". Kemudian diteruskan kepada anak cucu mereka.
Sejarah nabi Ayub ini disampaikan dalam Al-Quran sebagai cermin (Ibroh, pelajaran) kepada kita umat nabi Muhammad. Kita akan mempertanggungjawabkan apa yang kita perbuat sendiri, tidak akan diminta bertanggungjawab pada perbuatan orang lain, dan sebaliknya kita tidak akan bisa ditolong orang lain.
Umat nabi Muhammad akan terus digoda dengan diajak untuk menjadi penganut Yahudi atau Nasrani seolah-olah itulah agama yang membawa petunjuk. Kita harus menjawab "tidak" karena kita mengikuti agama Ibrohim yang lurus dan tidak mempersekutukan Tuhan.
Kita harus mengatakan Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya"
Pernyataan tsb selain suruhan kepada kita untuk berani mengucapkan itu,
juga sekaligus perintah kepada kita agar :
1. Beriman kepada Alloh
2. Beriman kepada Al-Quran (yang diturunkan)
3. Beriman kepada Zabur yang benar.
4. Beriman kepada Taurat yang benar
5. Beriman kepada Injil yang benar
6. Beriman kepada Kebenaran yang diberikan kepada para Nabi lainnya.
7. Tidak membedakan isi yang benar dari setiap kebenaran yang telah dibawa oleh para nabi, karena yang benar itu datangnya dari Alloh Swt.
Baca Juga :
Kini, mereka yang mendapat petunjuk, maka akan beriman kepada yang Rosul Muhammad imani yaitu Ketauhidan dan Al-Quran, maka mereka termasuk golongan yang mendapat petunjuk.
Namun bila mereka berpaling tidak bertauhid dan beriman kepada Al-Quran maka serahkan kepada Alloh segala perhitungannya, tidak ada pemaksaan pada mereka, karena Rosul Muhammad diperintah menyampaikan kebenaran, memberi penerangan, sedangkan hidayah adalah hal prerogratif Alloh Swt.
Semoga kita termasuk pada golongan yang mengimani Ketauhidan dan Al-Quran seperti yang diimani Rosululloh Saw . . . Aamiin.
Oleh : Rudi Rubiandini | 05 Mei 2020
No comments:
Post a Comment