Juz ke-25 dimulai dari surat Al Fussilat ayat ke-47.
QS:Ad-Dukhaan ayat:2, Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan,
QS:Ad-Dukhaan ayat:9-16, Tetapi mereka bermain-main dalam keragu-raguan.
Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.
(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab
itu. Sesungguhnya kami akan beriman".
Bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan, padahal telah datang kepada mereka seorang rasul yang memberi penjelasan, kemudian mereka berpaling daripadanya dan berkata: "Dia adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorang yang gila".
Sesungguhnya (kalau) Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar).
(Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan.
Al-Quran telah diturunkan Alloh kepada manusia sebagai petunjuk dan peringatan, yang disampaikan secara dicicil selama 23 tahun, yang berisi berbagai aspek kehidupan seperti terjadinya kehidupan, pemelihaan berkehidupan, kematian, kehidupan setelah kematian yaitu akhirat, rezeki, takdir nasib baik dan buruk, sejarah masa lalu dan kejadian masa datang, dll.
Tapi pada saat ayat-ayat Al-Quran disampaikan nabi Muhammad, bani Quraisy justru meragukan dan bermain-main dengan ayat Alloh tsb, maka Alloh memberi peringatan dengan dihadirkannya bencana kelaparan kepada kaum Quraisy tsb.
Kemudian mereka berdoa memohon azab tsb dihilangkan dan berjanji akan beriman setelahnya.
Namun kenyataanya setelah bencana tsb hilang atau berkurang, mereka kembali berpaling malah nabi Muhammad dituduh menerima pelajaran dari seseorang yang bukan bangsa Arab dan beragama Nasrani, dan lebih keji lagi menganggap nabi Muhammad sebagai orang gila.
Atas pengingkaran bani Quraisy ini, Alloh menghantam mereka pada perang Badar, yaitu orang-orang musyrik Quraisy yg dipimpin oleh Abu Jahal dipukul mundur sehingga mengalami kekalahan dan banyak pimpinan mereka yg tewas, padahal pasukan muslim jumlahnya lebih sedikit yg dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad, Hamzah, dan Ali, krn Alloh membantunya.
Baca juga :
- Sifat Munafik ada pada setiap kaum, "Golongan dan Agama"
- Alloh akan "Memusnahkan" Kaum yang Zalim
- Alloh Mencipta 7 langit dan 7 Ayat Berulang
Peringatan dari Alloh hanyalah azab kecil yg dipertunjukan di dunia, agar manusia menjadi beriman kepada Alloh, tentunya beban atau ujian yg diberikan Alloh kepada setiap manusia juga harus menjadikan manusia menjadi beriman dan bertakwa, sebelum azab besar menimpa terutama azab dahsyat di akhirat saat manusia yg tidak beriman dimasukan kedalaman Neraka.
Peringatan bisa berlalu begitu saja, apalagi setelah peringatan berupa beban kesulitan, kesusahan hilang dari hadapan manusia, kemudian manusia lupa dan bukannya terus menjadi lebih beriman, malah menjauh dan tambah sombong seolah-olah termasuk golongan yg dikasihi dan dikarunia Alloh, maka akan makin terlena, dan yg lebih membahayakan lagi diberinya istidraj dari Alloh, yaiti diberi berbagai kemudahan yg melenakan dan akhirnya makin menjauh dari keimanan. . . Na'udzubillah.
Semoga Alloh memelihara keimanan kita pada saat suka maupun duka, pada saat susah maupun senang . . Aamiin.
Oleh : Rudi Rubiandini | 29 Agustus 2020