Perumpamaan Orang Kafir

#kafir


Juz ke-1 yang dimulai dari surat Al-Fatihah yang berisi khusus masalah Ketauhidan dilanjutkan dengan surat Al-Baqoroh sampai ayat-141.. 

QS:Al-Baqoroh ayat:17-20,

Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. 

Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar), atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. 

Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. 

Untuk memudahkan pemahaman, Alloh memberi berbagai analogi, karena bahasa Al-Quran untuk semua kalangan, tidak hanya bagi mereka yg berpengetahuan luas atau berpendidikan tinggi saja. Banyak sekali ditemui kata dalam bentuk kiyas atau perumpamaan, sehingga tidak selalu setiap kata dalam Al-Quran adalah benar-benar sebuah arti langsung. 

Perumpaaan orang kafir, bagai yg sedang menyalakan api, setelah Api hidup, kemudian api tsb Alloh matikan kembali, sehingga tetap orang kafir tidak bisa melihat apa-apa, karena sebuah benda dapat dilihat dan masuk ke otak bila matanya sehat dan ada cahaya yg masuk ke mata, sehingga dengan ditiadakan cahaya, walau mata sehat tetap saja tidak bisa melihat. Artinya karunia hadirnya cahaya, baik karena adanya api, atau adanya matahari, atau adanya lampu, baterai atau adanya alat penerang lainya adalah karunia dari Alloh. 

Baca Jujga :

Maka terhindar dari kekafiran adalah hakekatnya sebuah karunia dari Alloh, yg syareatnya bisa karena diberikan orang tua yg sudah beriman terlebih dahulu, atau memiliki lingkungan yg sudah beriman, atau memiliki teman dan sahabat yg selalu mengajak pada keimanan, atau karena diberi qolbu yg selalu mendengarkan ajakan kebaikan dari malaikat untuk beriman. 

Perumpamaan saat terjadi hujan dengan derasnya yg disertai petir dengan suara yg sangat keras, sehingga orang kafir menutupi telinganya sampai tidak mendengar apapun, karena bisa mendengar bila telinganya sehat dan suaranya ada dan bisa masuk ke saluran telinga, maka dengan salurannya ditutup jari, walau telinganya sehat, kehadiran suara tidak dapat didengarnya. 

Kalaupun mereka bisa berjalan karena ada cahaya kilat, mereka berjalan hanya sebentar saja, karena walau kilat itu sangat terang tetapi waktunya hanya singkat, sehingga ketika kilat sudah pergi, suasana kembali gelap dan orang kafir tidak bisa berjalan lagi. 

Sehingga bila Alloh berkehendak terhadap orang sehat mata, telingat dan mulut, mereka seperti orang buta, begitu pula tuli, dan bisu. 

Yang lebih harus kita syukuri sebagai orang beriman adalah diberikannya qolbu yg sensisitif mendengar bisikan kebaikan dari malaikat, tetapi menutup dari bisikan kebejatan dari setan. 

Karena walaupun mata kita sehat dan tidak tertutup atau tidak ada penghalang apapun serta cahaya tersedia terus-menerus, tetapi potret informasi yg masuk ditolak oleh qolbu atau hanya masuk dan lewat begitu saja tidak terekam, maka tidak akan ada efeknya informasi yg berupa cahaya tsb. 

Begitu pula ketika organ telinga kita sehat, ada suara yg menggetarkan udara, serta tidak ada penghalang sehingga suara bisa didengar, masuk kedalam otak, namun bila qolbu menolak informasi tsb atau hanya melewatkan begitu saja informasi suara tsb, maka tidak ada efeknya informasi berupa suara tsb. 

Maka bersyukurlah Alloh memberi mata yg bisa melihat, telinga yg bisa mendengar, dan qolbu yg bisa menerima kebaikan . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini |04 oktober 2020

Share:

Peringatan Alloh Kepada Nabi Muhammad

 

#Alloh #Allah

Juz-30 yang dimulai dari surat An-Nabaa dan berakhir pada surat  An-Naas. 

QS:Abasa ayat:1-11,

Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya.

Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? 

Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya.

Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).

Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),

sedang ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya. 

Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, 

Alloh mengabadikan kejadian Rosul Muhammad bermuka masam dan Alloh menegurnya sebagai sebuah peringatan. 

Adapun muka masam dan berpalingnya Rosul kepada seorang buta yg datang kepada rosul, padahal bisa jadi seorang buta tsb adalah orang yg ingin menyucikan diri dari dosa, atau ybs ingin mendapat pengajaran yg memberi manfaat kepadanya. 

Bisa jadi seorang buta tadi datang bersegera ingin mendapat pengajaran karena takut kepada Alloh, tetapi Rosul mengabaikannya. 

Sedangkan Rosul memberi perhatian kepada mereka yg datang, dari seseorang yg serba cukup, seperti seorang pembesar kaum quraisy, padahal Alloh tidak akan menyalahkan rosul sama sekai kalau akhirnya sang pembesar tsb tetap tidak beriman kepada Alloh. 

Maka Alloh menegur adab rosul yg berbeda ketika berhadapan dengan seorang buta dengan seorang yg serba cukup, dengan kalimat sungguh jangan begitu, artinya hal ini sebuah peringatan Alloh yg sangat keras. 

Peringatan ini adalah contoh yg ditakdirkan Alloh, kepada seluruh manusia, tidak boleh membeda-bedakan perlakuan dan adab kepada setiap manusia, karena yg membedakan tinggi rendahnya manusia dihadapan Alloh hanyalah dari ketakwaanya. 

Baca Juga :

Adab menghadapi tamu, adab memperlakukan teman, adab memperlakukan bawahan dan atasan di kantor, adab bertetangga adalah bagian dari ajaran Alloh dalam Al-Quran yg sama pentingnya dengan anjuran ibadah ritual, seperti yg terkandung dalam rukun Islam, karena rosul dipilih salah satunya untuk meluruskan ahlak manusia. 

Ahlak manusia bukan hanya pandai dan banyak-banyak melakukan ibadah ritual, akan tetapi tidak kalah penting buah dari ibadah ritual itu sendiri, yaitu menjadi manusia yg berakhlak baik. 

Dalam kehidupan sehari-hari memang masih sering terlihat orang yg beribadahnya kuat, tetapi ahlaknya ditingglkan, tapi sering kontradiktif mereka yg berahlak baik justru mereka yg beribadah ritualnya lemah, bahkan diantaranya ada dari golongan non-Muslim, hal ini menjadi ironi, karena seharusnya hasil buah dari ibadah ritual adalah Ahlakul Karimah. 

Semoga kita bisa meraih Ahlakul Karimah dalam kehidupan sehari-hari . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini |03 Oktober 2020

Share:

Kejadian Kiamat

 

#kejadiankiamat


Juz-29 dimulai dengan surat Al-Mulk ayat:1 sampai Al-Mursalat ayat:50. 

QS: Al-Haaqqoh, ayat:1-3,

Hari kiamat, apakah hari kiamat itu?

Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu? 

QS: Al-Haaqqoh, ayat:13-17,

Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. 

Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. 

Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. 

Tentang hari kiamat besar, yaitu hari berakhirnya tugas bumi, langit dan alam semesta adalah termasuk hal gaib, tetapi umat Islam wajib mempercayainya, maka segala informasi tentang hari kiamat harus berusaha dimasukan dalam qolbu dan difikirkan dengan ilmu kauniyah yg dimiliki manusia, sehingga bisa menggiring pada hakul yaqin. 

Kejadiannya sangat cepat, secepat meniup sebuah terompet sangkakala. Prosesnya dikiyaskan seperti menggulung lembaran kertas, kebalikan dari cara penciptaan alam semesta. 

Yang akan terlihat mata manusia nantinya adalah terangkatnya gunung-gunung, bergeraknya lempeng bumi saling berbentur sehingga terjadi gempa dimana -mana. Langit seolah-olah terbelah yaitu tidak lagi stabil sehingga planet-planet dan bintang-bingang bertabrakan satu sama lain, termasuk semua galaxy dan  seisi langit tidak ada yg tersisa, hanya Arasy sebagai tempat Alloh yg maha tinggi yg tidak tersentuh kiamat. 

Baca Juga :

Dalam konteks ilmu kauniyah saat ini, kejadian kiamat besar sangatlah mudah untuk dimengerti, yaitu dengan dikenalnya gaya-tarik bumi, yaitu suatu keadaan yg bisa dirasakan tetapi tidak dapat dilihat dengan mata, dimana setiap benda dengan diameter tertentu akan menghasilkan gaya tariknya. 

Bumi dengan diamaternya memiliki gaya tarik seperti yg kita rasakan, sedangkan bulan yg diameternya lebih kecil memiliki gaya tarik yg lebih kecil pula, sehingga astronot yg berjalan di bulan sedikit melayang-layang menjadi terasa lebih ringan tubuhnya. 

Maka bisa dibayangkan ketika di bumi ini dihilangkan gaya-tariknya oleh Alloh, maka tidak akan ada lagi benda yg berat yg jatuh ke bawah, sehingga gunung-gunung jadi terangkat, tanah bergerak sehingga terjadi gempa, dan air meluap sehingga terjadi tsunami, bahkan kandungan oksigen dari air terlepas sehingga membakar hutan dimana-mana, selanjutnya bumi pun tidak mampu terikat dengan matahari, juga bulan tidak terikat dengan bumi, dan mataharipun tidak terikat denga  galaxy-nya, maka terjadilah pertabrakan di seluruh jagat raya, maka terjadilah huru-hara yg maha dahsyat yg disebut kiamat besar itu. 

Keyakinakan akan terjadi kiamat, baik karena keimanan pada Al-Quran yg memberitakan akan terjadinya kiamat, lebih kuat lagi setelah bertadzabur terhadap alam semesta melalui ilmu kauniyah yg dipelajari manusia, akan menggiring pada hakul yakin pada iman kepada hari kiamat. 

Semoga mendapat pelajaran . . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini |02 Oktober 2020

Share:

Peringatan tidak berguna bagi Musyrikin dan Kafirin

 

#peringatan

Juz ke-27 dimulai dari Surat Az-Zariyat ayat:31 sampai surat Al-Mujadilah ayat:29. 

QS: Al-Qomar ayat:1-8,

Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.

Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus". 

Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran). 

Itulah suatu hikmah yang sempurna maka peringatan-peringatan itu tidak berguna (bagi mereka).

Maka berpalinglah kamu dari mereka. (Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan), sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: "Ini adalah hari yang berat". 

Orang-orang musyrik tetap tidak mempercayai kenabian, walaupun sudah ditunjukan kepada mereka mukjizat yg nyata, malah mereka menghujat mukjizat yg ditunjukan para nabi sebagai suatu sihir yg terus-menerus. 

Mereka tidak mau mengikuti ketetapan yang disampaikan oleh nabi Muhammad, mereka tetap mendustakanya walaupun telah disampaikan kisah-kisah yg isinya ancaman bagi yang masuk pada kekafiran. Tetapi peringatan demi peringatan yg sampai kepada mereka, tidak berguna sehingga mereka termasuk golongan kafir, yaitu golongan yg menolak  kebenaran. 

Baca Juga :

Padahal dalam peringatan-peringatan tsb terdapat banyak hikmah yg sempurna dikandungnya. 

Alloh memerintahkan, agar kita berpaling dari mereka, yaitu golongan Musyrik dan Kafir, karena mereka pada saat sudah datang hari kiamat, kemudian dibangkitkan, dan hari pembalasan, akan digiring oleh para malaikat untuk masuk Neraka yaitu tempat yg tidak menyenangkan. 

Sambil menundukan pandangan karena penuh penyesalan, karena mereka akan menghadapi hari-hari yg sulit dan berat tsb. 

Dalam konteks masa kini, kafir bukan hanya berlaku bagi penganut agama diluar Islam, tetapi seorang muslim pun bisa termasuk golongan kafir, bila menolak kebenaran yg datang dari Alloh yg jelas-jelas diketahii dan dimengertinya.  

Begitu pula bisa musyrik, bukan hanya mereka yg beragama diluar agama samawi saja yg termasuk golongan musyrik, seorang muslim pun bisa termasuk golongan musyrik, bila masih menyekutukan Alloh, yaitu masih merasa ada kekuatan lain yg mampu melebihi ketentuan Alloh, atau secara tidak sengaja menganggap seseorang atau suatu benda bisa memberi syafaat pertolongan diluar dari kemampuan dan takdir Alloh. Misalnya menganggap benda tententu akan memberi syafaat untuk suatu kekuatan atau kebaikan tertentu, seperti keris dan batu Ali yg banyak dipercaya masyarakat. Atau bahkan jabatan dan boss yg sangat ditakuti krn seolah-olah merekalah yg akan mengatur rizkinya, dll. atau apapun yang sifatnya menurunkan kepercayaan kita pada satu-satunya sang penentu dan pemberi takdir adalah Alloh. 

Semoga kita dijauhkan dari kekafiran dan kemusyrikan yg melekat pada budaya masyarakat, dan pada kebiasaan sehari-hari yg selama ini terasa biasa dalam kehidupan kita . . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini |30 September 2020

Share:

Setiap Janji, kepada Alloh

 

#janji

Juz-26 dimulai dari surat Al-Ahqaf ayat:1 sampai surat Az-Zariyat ayat:30. 

QS:Al-Fath ayat:1-4,

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). 

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, 

QS:Al-Fath ayat:10,

Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar. 

Alloh telah memberikan kemenangan kepada kaum beriman, salah satunya dalam perang Badar, yang kemenangannya dibantu Alloh dengan bala tentara yang Alloh kirimkan, sehingga walau dengan pasukan lebih sedikit dengan persenjataan tidak lebih baik dari musuh, tetap bisa memenangkan peperangan. 

Setelah Alloh memberikan ampunan kepada nabi Muhammad atas dosa yg lalu dan yg akan datang, kemudian Alloh menyempurnakan nikmat kepada Nabi dan memberi petunjuk ke jalan yg benar, serta memberi pertolongan yg kuat. 

Akibatnya hati orang-orang mukmin menjadi tenang didalam hatinya, menambah keimanan didalam qolbunya dari keimanan sebelumnya, 

Baca Juga :

Sehingga makin banyak orang mukmin laki-laki maupun perempuan yang masuk ke Surga, karena Alloh akan menghapus dosa-dosa orang-orang yg beriman. 

Namun Alloh akan tetap mengazab orang-orang yang tetap munafik atau tetap musyrik laki-laki maupun perempuan, karena mereka su'udzon berprasangka buruk kepada Alloh, dan mereka akan dimasukan ke Neraka. 

Alloh mengutus nabi Muhammad sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, sehingga akan menjadi saksi bila masih ada manusia yg mengingkarinya.

Berita gembira, artinya berbagai petunjuk kebaikan untuk pribadi setiap manusia maupun untuk kebaikan sesamanya sehingga menjadi masyarakat yg beradab, adil dan makmur, karena dalam Al-Quran yg dibawanya, mengandung berbagai norma, petunjuk, atau anjuran dalam beribadah maupun bermuamalah. 

Pemberi peringatan, artinya berbagai larangan dan aturan yg menggiring manusia untuk tidak melakukan penzoliman terhadap dirinya sendiri maupun orang lain, sehingga terselamatkan dari huru-hara, kekejaman, ketidakadilan, penistaan satu manusia terhadap manusia lainnya. 

Mereka yg menerima berita gembira dan mengikuti peringatan nabi adalah mereka yg beriman kepada Alloh dan RosulNya. 

Sehingga makna mereka yang beriman yaitu yang berjanji dengan mulai mengucap syahadat atau janji lainnya, walaupun dihadapan manusia, hakekatnya adalah berjanji kepada Alloh.

Oleh karena itu, mereka yg melanggar janji apapun kepada manusia, sebenarnya mereka melanggar janji kepada Alloh, karena dalam setiap perjanjian, Alloh hadir bersamanya.

Maka tepatilah janji, agar Alloh memberi pahala yg besar. 

Semoga kita termasuk golongan yg selalu menepati janji . . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini | 29 September 2020

Share:

Al-Quran berbahasa Arab.

 

#al-quran

 Juz ke-25 dimulai dari surat Al Fussilat ayat ke-47. 

QS:Az-Zuhruf ayat:2-8,

Demi Kitab (Al Quran) yang menerangkan.

Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).

Dan sesungguhnya Al Quran itu dalam induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah. 

Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan Al Quran kepadamu, karena kamu adalah kaum yang melampaui batas? 

Berapa banyaknya nabi-nabi yang telah Kami utus kepada umat-umat yang terdahulu.

Dan tiada seorang nabipun datang kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.

Maka telah Kami binasakan orang-orang yang lebih besar kekuatannya dari mereka itu (musyrikin Mekah) dan telah terdahulu (tersebut dalam Al Quran) perumpamaan umat-umat masa dahulu. 

Wahyu yang diturunkan Alloh melalui malaikat Jibril langsung kedalam hati rosul tanpa kata, tanpa suara dan tanpa bahasa, namun karena rosul dalam keseharian berbahasa arab, maka ketika menyampaikannya kepada para sahabat dilakukan dalam bahasa Arab, dan hal itu bukanlah sebuah kebetulan, karena sudah merupakan ketetapan Alloh. 

Karena disampaikan seluruh berita dalam Al-Quran dalam bahasa Arab yg dimengerti olah para sahabat, maka Al-Quran menjadi  kitab yg jelas, kitab yang dimengerti, yang akhirnya akan memberikan hikmah dalam kehidupan manusia, bagi mereka yang mengikutinya, karena mengerti isinya, bahasanya, dan maksudnya dari setiap perkataan Alloh. 

Walaupun banyak kaum yang melampaui batas, kaum yg tidak mau membaca, tidak mau berusaha mengerti isi dalam Al-Quran, bahkan tidak mau mempercayai segala perintah dan petunjuk yg ada didalamnya, Alloh tetap menurunkan wahyu secara dicicil selama 23 tahun, sehingga mudah dicerna oleh manusia yg mendengarnya. 

Banyak contoh kaum sebelumnya  yang mencemooh dan mengolok-olok para nabi yang datang kepada mereka, kemudian Alloh memilih kaum yg paling kuat dan paling diperhitungkan manusia untuk dibinasakan, sebagai pelajaran dan sebagai peringatan bagi kaum kemudian. 

Dalam konteks umat yang dalam kesehariannya tidak berbahasa Arab, tentunya selain membaca lantunan ayat Al-Quran dalam bahasa Arab dengan baik tajwid dan harokatnya, sehingga enak didengar dan fasih selama dibaca dalam solat, maka seharusnya juga berusaha mengerti isi perintah Alloh dalam Al-Quran dari artinya dalam bahasa masing-masing setiap kaum, atau dari tafsirnya, atau dari sarinya yg dibuat berbagai Imam, atau hasil dari kajiannya yang disampaikan oleh para ustadz, bahkan dari usaha sendiri untuk menggali sendiri dari Al-Quran secara langsung dalam bahasa yg dimengerti. 

Baca Juga :

Anjuran untuk berusaha mengerti isi Al-Quran, tersebar dalam berbagai ayat dan surat dalam Al-Quran dengan kata yg seperti bagi mereka yg mau mengerti, mendengar, membaca, mendapat petunjuk, dll. Semua itu hanya bisa diperoleh bila dengan bahasa yg kita mengerti. Namun umat Islam, khususnya di Indonesia, kesadaran untuk mencoba mengerti isi Al-Quran dengan seharusnya tersebut masih sangat kurang, masih terbatas dan percaya dengan membaca sebanyak-banyaknya kata dan huruf dalam Al-Quran yg berbahasa Arab, akan mendapat pahala yg tidak terkira, sementara untuk mencoba mengerti isinya masih sangatlah jarang, sehingga akan sulit atau lambat sekali untuk benar-benar mengerti apa perintah Alloh yg sesungguhnya. 

Masih lebih banyak yg taqlid, yaitu apa pemahaman ustadz atau kiyai atau Imam itulah sebuah kebenaran, sehingga terjadilah banyak pengkotakan pemahaman dan madhab yg berkembangan. 

Semoga semakin hari, semakin banyak umat Islam yg terus mau menggali isi Al-Quran yang tidak pernah lekang dengan waktu, dan selalu sesuai dengan perkembangan jaman, teknologi, ilmu pengetahuan yg makin moderen sekalipun. . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini | 28 Rudi Rubiandini

Share:

Kafir pun akan mengalami 2 kali Mati dan 2 kali Hidup

 

#kafirmati

Juz-24 dimulai dari Surat Az-Zumar ayat-32 sampai Surat Fussilat ayat-46.

QS:Al-Mu'min ayat:10-12,

Sesungguhnya orang-orang yang kafir diserukan kepada mereka (pada hari kiamat): "Sesungguhnya kebencian Allah (kepadamu) lebih besar daripada kebencianmu kepada dirimu sendiri karena kamu diseru untuk beriman lalu kamu kafir".

Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?"

Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Alloh sangat benci pada golongan Kafir, karena mereka adalah golongan yang sudah diseru pada kebaikan, pada jalan yg benar, tetapi dengan nyata-nyata menolak, menutup mata, menutup telinga, dan mengeraskan qolbu untuk tetap menolak kebenaran.

Ada lagi yg lebih dibenci Alloh, malah Alloh mengancam tidak akan mengampuni dosanya, yaitu golongan Musyrik, mereka yang dengan terang-terangan atau tersembunyi menyekutukan Alloh, menganggap Alloh bukan yang Esa, bukan satu-satunya yg maha kuasa yg maha mengatur, tetapi masih ada mahluk lain atau benda lain yg juga ditakuti atau dipercayai memberi berkah dan memberi syafaat (pertolongan).

Pada saat golongan kafir sudah sampai di akhirat kelak, akan mengakui bahwa manusia mengalami 4 tahap, yaitu benda mati, kemudian dihidupkan, dimatikan, dan dihidupkan kembali secara abadi.

Baca Juga :

Benda mati, artinya manusia berasal dari tanah dan air yg disebut nuftah atau air mani. Air mani tsb berasal dari protein dan sel-sel kehidupan, yg sebelumnya adalah dari sari makanan yg diolah oleh tubuh manusia dengan berbagai enzym, sementara sari makanan berasal dari tumbuhan dan daging hewan yang asalnya dari sari tanah yg berupa mineral, vitamin, dan berbagai unsur.

Artinya bahan tubuh manusia itu adalah semuanya 100% dari tanah yg dibantu reaksinya dengan air, yang notabene adalah benda mati. 

Fase kedua adalah hidup, yaitu benda mati yang kemudian diberi Roh sehingga menjadi benda hidup, yang satu sama lain setiap sel hidup mengikuti aturan yg telah dibuat Alloh secara pasti, tetap, sempurna, yg disebut Sunatulloh.

Dengan kepastian yg ada pada sunatulloh tsb, manusia mempelajarinya dan menuliskannya dalam bentuk Ilmu pengetahuan, sehingga lahirlah beribu-ribu cabang ilmu yg juga menghasilkan teknologi, yg hanya manusia yg bisa membuatnya, tidak ada pada hewan, walaupun sama-sama mahluk hidup.

Fase dimatikan kembali juga adalah sebuah hak, karena semua yg hidup akan mengalami mati, dan kita lihat semuanya mengalami kematian, selain manusia, hewan, tetumbuhan, bahkan besi saja mengalami siklus dari benda mati berupa bijih besi Fe2O3, dipanaskan sehingga menjadi murni Fe (besi), kemudian dengan bertemu oksigen akan terjadi korosi menjadi karat F2O3, kembali menjadi tanah.

Fase dihidupkan kembali, karena belum terjadi tetapi harus diimani, maka termasuk hal Gaib yg wajib dipercaya bagi mereka yg beriman, yaitu Jiwa manusia yg pernah hidup di dunia akan mempertanggungjawabkan selurih perbuatannya, dan menjalani hidup abadi di akhirat kelak.

Mereka yg kafir saja, diakhirat akan mengakui adanya 4 fase bagi manusia, sehingga mereka mengakui dosa-dosanya, dengan harapan Alloh mengampuni dan bisa mengeluarkannya dari Neraka, sebagai tempat seburuk-buruk untuk kembali.

Maka agar tidak terjadi penyesalan di akhirat,kita harus mengimani adanya akhirat, dan berbuat baik di dunia agar memiliki tabungan amal untuk bejal di akhirat.

Semoga Alloh selalu memilihara keimanan kita  . . Aamiin.

Oleh : Rudi Rubiandini | 27 September 2020

Share:

Sebagian dari Perintah Alloh

 

#Perintah

Juz 23 dimulai dari surat Yasin ayat ke 23 sampai suray Az-Zumar ayat ke 31. 

QS:Az-Zumar:10-15,

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.

Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. 

Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri". 

Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku". 

Katakanlah: "Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku". 

Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat". Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. 

Perintah Alloh tersebar dalam berbagai surat dan ayat, sebagianya adalah : 

1. Bertakwalah, yaitu beriman kepada Alloh dan RosulNya, yang berarti melaksanakan rukun Iman dan rukun Islam secara benar, sehingga makna Takwa sangatlah luas. 

Rukun Iman adalah Percaya kepada Alloh, malaikatNya, Kitab-kitabNya, nabi dan RosulNya, hari akhir, dan takdir (qadha dan qodar). 

Rukun Islam adalah syahadat yaitu persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, pergi haji bagi yg mampu, dan puasa di bulan Ramadhan. 

2. Bersabarlah, karena dua senjata dalam menghadapi ujian dalam hidup adalah sabar dan solat.

Kemampuan bersabar adalah buah dari percaya bahwa takdir Alloh adalah benar, rizki setiap mahluk hidup datang tepat pada waktunya tidak terlalu cepat dan tidak terlambat, tepat besarnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Maka akan muncul ikhlas dalam qolbu apapun yg ada didepan mata kita, dan akhirnya segala tindakan dan keputusan akan berjalan serasi dengan niyat yg lurus karena Alloh, bukan karena hal lain. 

Baca Juga :

3. Bertauhid, adalah bagian dari Takwa, dan bagian dari rukun Iman yang paling utama dan paling awal diperjuangkan oleh para nabi, yg tercatat nabi Ibrohim yg dengan secara terbuka menghapus kesyirikan dari berhala. Sampai-sampai Alloh mengancam tidak akan mengampuni dosa bagi mereka yg berlaku syirik, baik secara terbuka atau tersirat. 

4. Menjadi yg pertama Berserah diri, karena tidak mudah untuk berserah diri dalam lingkungan yg sangat komplek dan banyaknya serangan dari berbagai budaya serta tuntutan pekerjaan dan bisnis seperti saat ini, maka mereka yg mempelopori kebaikan dalam berserah diri di lingkungannya, sangat Alloh sukai. 

5. Memiliki rasa takut akan siksaan di Neraka, beriman atau percaya adanya hari pembalasan, karena hal ini adalah masalah Gaib, yang paling sulit dipercaya oleh manusia yg diberi mata dan panca indera, krn tidak bisa dibuktikan secara fisik saat ini, kecuali bagi mereka yg mau berfikir, dan membaca, serta mengerti petunjuk dalam Al-Quran. 

Dengan bertadzabur alam dengan ilmu Kauniyah, maka akan muncul kepercayaan kepada masa datang setelah mampu mencerna masa lalu dari tanda-tandanya yg sangat jelas. 

Semoga kita mampu mendekatkan diri pada perintah-perintah Alloh tsb . . Aamiin. 

Oleh : Rudi Rubiandini |26 September 2020

Share:

Kaum Saba

 

#kaumsaba

Juz 22 dimulai dari surat Al-Ahzab ayat ke-31 sampai surat Yasin ayat ke-21. 

QS:As-Sabaa ayat:15-16,

Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun".

Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.

QS:As-Sabaa ayat:18-19,

Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan dengan aman.

Maka mereka berkata: "Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami", dan mereka menganiaya diri mereka sendiri; maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur.

Kaum Saba sudah maju peradabannya. Mereka menguasai teknologi yang tertinggi pada zamannya, yakni telah berhasil membangun bendungan, sehingga negeri mereka subur dan makmur.

Dengan adanya bendungan itu, kaum Saba tidak perlu merasa takut akan persediaan air dan mereka dapat memanfaatkannya untuk pengairan  kebun-kebun mereka. Ini adalah nikmat yang sangat besar yang diberikan oleh Alloh kepada mereka.

Kerajaan kaum Saba terkenal dengan hasil alamnya sehingga banyak orang yang berhijrah dan berdagang ke sana, maka kerajaan ini bisa menjadi kerajaan yang sangat kaya dan makmur pada saat itu.

Baca Juga :

 Dua kebun yg sangat luas dan terletak di hamparan lembah antara dua gunung, Kebun-kebunnya sangat banyak dan beragam, tanahnya sangat subur dan menghasilkan berbagai macam tanaman dan buah-buahan. 

Namun karena ketamakannya, ingin menguasa pasar dan monopoli perdagangan, mereka pun memohon kepada Alloh untuk dijauhkan antar kota mereka, sehingga keuntungan lebih besar, karena perdagangannya lebih tertutup.

Niat berniaga tidak karena Alloh, tetapi karena nafsu sangat dibenci Alloh, padahal dalam Tijaroh harus dilakukan dengan niyat yg baik.

Karena mereka tidak bersyukur atas nikmat yang begitu melimpah, maka Allah menurunkan banjir besar yang menghancurkan semua kekayaan yang dimiliki penduduk negeri Saba.

Sebelum Ratu Bilqis masuk Islam, kaum Saba menyembah matahari dan bintang-bintang. Setelah beliau memeluk Islam, maka kaumnya pun mengikutinya. Sampai kurun waktu tertentu, kaum Saba dalam keadaan bertauhid kepada Alloh, hingga akhirnya kembalilah mereka ke agama nenek moyang mereka. Alloh telah mengutus beberapa rasul kepada mereka. Akan tetapi, mereka tetap saja tidak mau kembali ke dalam Islam. Alloh pun murka dan menghancurkan bendungan yang telah mereka buat.

Kedua kebun mereka yang menjadi sumber penghidupan, kekayaan dan kekuatan mereka digantikan oleh Alloh dengan kebun yang jelek, yang tidak bermanfaat untuk kehidupan mereka.

Akhirnya, kaum Saba tidak bisa bertahan, sehingga hancurlah kerajaan mereka

Al-Quran menceritakan kabar-kabar kaum yang dibinasakan dan diadzab kepada orang-orang yang tinggal berdekatan dengan bangsa Arab. Mereka menyaksikan langsung peninggalan-peninggalan serta saling menceritakan kabar kehancuran kaum tersebut. Sehingga mereka akan lebih membenarkan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad dan lebih dapat menerima peringatan dari Rosul.

Mudah-mudahan mendapat pelajaran, dan kita semua termasuk manusia yang bisa bersabar menghadapi segala ujian di dunia dan bisa selalu bersyukur. . Aamiin.

Oleh : Rudi Rubiandini |25 September 2020

Share:

SELAMAT DATANG

Translate

ARTIKEL POPULER

Artikel Bermanfaat Bagi Kehidupan

POSTINGAN TERBARU

Analisa GOLD 26 Nopember 2021

mari kita simak XAUUSD dalam 1 Jam untuk menentukan Level harga Support dan Resistance intraday berikut: Resistance2 (R2) : 1812...

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Label Clouds