Juz 16 dimulai dari surat Al-Kahfi ayat:75 sampai surat Al-Anbiyaa ayat:135.
QS: Maryam
ayat 41-46,
Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi.
Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?
Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.
Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.
Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan".
Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama".
QS: Maryam
ayat 49-50,
Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi.
Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi.
Nabi Ibrohim adalah seorang nabi yg banyak membenarkan, artinya banyak merubah hal yg mendasar, yaitu dari kemusyrikan kaumnya yg mendapat banyak penentang, termasuk dari ayah kandungnya sendiri yg memang sejak sebelumnya seorang musyikin seperti masyarakat sekitar Mekkah pada saat itu.
Mereka menjajarkan patung-patung yang mereka sembah di sekeliling Kabah.
Pada saat mulai banyak pengikut yg membenarkan nabi Ibrohim, Ayah dari nabi Ibrohim bukan hanya tetap menentang tapi mengancam akan melakukan hukum rajam dan sampai mengusir nabi Ibrohim.
Mabi
Irbrohim, mengajak ayahnya untuk :
- Jangan menyembah sesuatu yg tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong.
- Ikutlah dengan keyakinan nabi Ibrohim yaitu bagai jalan yg lurus, karena telah mendapat keyakinan ilmu yg sebelumnya belum pernah diterima oleh Ayah dan generasi sebelumnya.
- Jangan menyembah setan, karena setan adalah golongan yg durhaka kepada Alloh.
Kemudian nabi Ibrohim mengingatkan ayahnya bisa terkena azab dari Alloh, dan akan langgeng menjadi teman setan.
Kemudian Ayahnya memgancam balik dengan akan merajam dan mengusir nabi Ibrohim untuk pergi dalam waktu yg lama.
Namun nabi Ibrohim masih mendoakan ayahnya agar diberi keselamatan, dimohonkan ampun dari Alloh untuk Ayahnya.
Baca Juga :
- Alloh akan "Memusnahkan" Kaum yang Zalim
- Nabi Ibrohim bukan "Yahudi atau Nasrani"
- #Bertaqwa dan #Bertafakur, Jangan Fasik.
Kemudian benar-benar nabi Ibrohim menjauh dari ayahnya dan dari berhala yg selama ini disembah ayahnya.
Maka setelah nabi Ibrohiim menjauh, Alloh menganugerahi nabi Ibrohim anak-anak yg soleh, yaitu nabi Ihak dan nabi Yakub, yg kemudian turut membantu dan berjuang dalam menegakan Tauhid dan melenyapkan berhala sebagai sesembahan kaumnya.
Kedua nabi tsb menjadi tutur kata yg baik di masyarakat dan mendapat kemuliaan dari kaumnya.
Pelajaran yg dapat diambil adalah, bajwa hidayah hanya datang dari Alloh, tidak bisa kita, atau orang yg berdoa, atau orang soleh, bahkan seorang nabi pun tidak mampu memberi hidayah, kepada orang lain termasuk kepada keluarga dekatnya, seperti ayah dari nabi Ibrohim.
Contoh lain, adalah anak nabi Nuh yang tetap kafir, begitu pula istri nabi Luth yg tetap kafir, paman nabi Muhammad yg tidak kunjung masuk Islam padahal turut membantu dan melindungi nabi.
Maka mohonkanlah Hidayah kepada Alloh untuk keluarga, sahabat, dan orang terkasih di sekeliling kita, semoga Alloh mengabulkan . . . Aamiin.
Oleh : Rudi
Rubiandini |20 Agustus 2020
No comments:
Post a Comment